Menu

Mode Gelap
Polres Pacitan Tahan Tarman, Terduga Pemalsu Cek Mahar Rp3 Miliar: Kasus Bermula dari Laporan Model A Ketidakakuratan Data DTSEN Picu Keluhan Bansos di Pacitan, Pendamping PKH: “Kunci Perbaikan Ada di Desa” Sheila Tetap Setia Dampingi Mbah Tarman Meski Suami Resmi Ditahan dalam Kasus Cek Rp3 Miliar Cek Rp3 Miliar Diduga Palsu, Kakek Tarman Resmi Ditahan Polres Pacitan APEDNAS Jatim Semprot Pemdes Pacitan: 45 Desa Kehilangan Dana Desa Rp10 Miliar Lebih Didapati di Perempatan Cuik, Pria “Tersesat” Berpindah-Pindah Kota Diduga Gunakan Modus Baru

Headline

Dewan Anggap BLK Tidak Maksimal di Pacitan

badge-check


 Dewan Anggap BLK Tidak Maksimal di Pacitan Perbesar

PACITAN – lensapacitan.com, Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Pacitan mencapai 1,83 persen atau 7.207 orang, membutuhkan akselerasi dalam menciptakan wirausaha baru.

Namun, keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) mendapat sorotan dari kalangan dewan. Legislatif menyoroti pemahaman yang kurang dari pemerintah daerah (pemda) terhadap fungsi strategis BLK. “Aset kementerian Pedagang ini diberikan kepada pemerintah kabupaten. Akan tetapi, keberlangsungan BLK ini belum sepenuhnya berjalan sebagaimana mestinya,” kata Ketua Komisi III DPRD Pacitan, Anung Dwi Ristanto, usai sidak di gedung BLK Lingkungan Jaten, Kelurahan Sidoharjo Pacitan.

Wakil rakyat meminta agar gedung itu memaksimalkan tugasnya sebagai balai latihan kerja. Menurutnya, jumlah lapangan kerja di negeri ini cukup besar, namun kompetensi yang dibutuhkan pasar tidak sesuai dengan tenaga kerja yang tersedia, sehingga terkesan cukup banyak pengangguran.

Di sinilah peran penting BLK yang tidak hanya meningkatkan kompetensi calon tenaga kerja, namun juga bisa menghasilkan calon wirausaha yang mampu menciptakan lapangan kerja.

“Agar menghasilkan tenaga kerja yang layak dan berkontribusi dalam mengurangi tingkat pengangguran,” sebutnya.

Gedung yang dibangun pemerintahan pusat juga mengalami kerusakan di sejumlah bagian, sehingga belum bisa dimanfaatkan secara maksimal. Menurut Anung, setelah diperbaiki, gedung tersebut bisa dimanfaatkan untuk pelatihan kerja, menunjang skill bekerja masyarakat yang masih menganggur.

“Terkait perawatan dan fasilitas butuh pemikiran ke depan, akan tetapi yang lebih penting bukan bangunannya tetapi keberlangsungan pelatihan masyarakatnya,” tambah politisi Demokrat ini.

Pemkab Pacitan pada tahun ini juga banyak membuka pelatihan kerja untuk menekan angka pengangguran. Namun, dari 11 kelas, hanya 7 yang dapat terakomodir karena keterbatasan anggaran. “Nanti bisa kami komunikasikan di PAK (perubahan anggaran keuangan) 2024, Supaya terpenuhi,” pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Mengusung Tema “Sluman Slumun Slamet”, Festival Rawat Jagat 4 Resmi Dibuka Wabup Pacitan

24 November 2025 - 20:35 WIB

Anggaran Rp 565 Miliar Digelontorkan, Pembangunan Sekolah Rakyat Tahap II Pacitan Segera Dimulai

19 November 2025 - 19:53 WIB

Belajar Kepemimpinan Lewat Jejak Sejarah SBY, Peserta Bimteknas Demokrat Tour Museum di Pacitan

27 September 2025 - 17:16 WIB

Mayat Pelaku Pembunuhan di Temon Arjosari Ditemukan di Hutan Pacitan

26 September 2025 - 06:13 WIB

Loket SKCK Polres Pacitan Membludak, Pemohon PPPK Rela Berdesakan

16 September 2025 - 19:35 WIB

Trending di Headline