Menu

Mode Gelap
DBHCHT Pacitan Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan, Dinkes Salurkan Rp 10,28 Miliar untuk Obat dan Renovasi Faskes Keracunan Gas di Terowongan, Dua Penambang Pacitan Meninggal Dunia Dua Pekerja Tambang Batu Ungkal di Pacitan Tewas Diduga Karena Menghirup Gas Sakit Hati Disebut Cucu Pungut, Remaja di Pacitan Tega Bacok Neneknya Kemenag Gandeng Axioo dan Intel Latih Guru Madrasah di Pacitan Hadapi Era AI Klub Bhayangkara SKP Pacitan, Raih Juara 4 Kejurprov Antar Klub U-19 Piala Walikota Surabaya 2025

Kebudayaan

Balbalan Geni hingga Tayub Massal Meriahkan Festival Budaya Watu Bale

badge-check


 Balbalan Geni hingga Tayub Massal Meriahkan Festival Budaya Watu Bale Perbesar

Pacitan – lensapacitan.com, Ratusan anak usia sekolah dasar memukau ribuan penonton dalam pagelaran Watu Bale Culture Festival yang digelar di lapangan kawasan wisata Watu Bale, Desa Jetak, Kecamatan Tulakan, Jumat (18/10/2024).

Para bocah ini menampilkan tarian jaranan debog, di mana kuda yang digunakan terbuat dari pelepah pisang yang dibentuk menyerupai kuda, seperti halnya jaranan sentewere.

Salah satu penari, Azka, mengaku senang bisa menari sekaligus bermain bersama teman-temannya. “Asyik bisa menari dan sekaligus bermain, latihan beberapa hari,” ujarnya sambil tersenyum.

Tak hanya jaranan debog, penampilan lain yang menarik perhatian adalah tarian langen bekso. Biasanya dibawakan oleh orang dewasa, kali ini anak-anak Dusun Godeg Wetan, Desa Jetak, dengan luwes membawakan tarian tayub yang kini sedang populer di Pacitan.

Alfito, salah satu penari, mengungkapkan awalnya kesulitan mengikuti irama, namun akhirnya menikmati. “Awalnya susah, tapi asyik juga, menari mengikuti irama. Sering lihat bapak nari, jadinya pengen,” katanya.

Kepala Desa Jetak, Marjuni, mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam memajukan potensi wisata dan budaya yang ada di desa mereka, termasuk pantai Pidakan, Benges, dan Watu Bale. “Mari seni budaya tinggalane mbah mbahe kita lestarikan, mari sama-sama potensi ini kita kembangkan,” ujar Marjuni di sela-sela acara.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Pacitan Turmudzi, yang turut hadir dalam acara tersebut mengapresiasi upaya masyarakat Desa Jetak dalam melestarikan budaya yang sudah turun-temurun.

“Saya sangat bangga kepada masyarakat Desa Jetak. Event ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara masyarakat dan panitia terjalin erat. Semoga bisa konsisten dalam mengangkat budaya lokal,” ujarnya.

Watu Bale Culture Festival juga menampilkan berbagai kesenian, termasuk kontekan lesung atau lesung jumengglung tangi jenggirat yang dimainkan oleh ibu-ibu PKK. Bahkan, grup kesenian ini sudah beberapa kali tampil di berbagai event di Kabupaten Pacitan.

Acara semakin semarak dengan atraksi sepak bola api yang dimainkan oleh dua klub, masing-masing terdiri dari 10 orang. Bola api yang didesain khusus ini menambah adrenalin para penonton. Menurut Rofiq, panitia festival, tradisi ini merupakan bagian dari ritual tolak bala agar Desa Jetak terbebas dari mara bahaya.

Hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Pacitan, Camat Tulakan, serta Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Pacitan. Pada puncak acara, warga dan para undangan larut dalam kegembiraan dengan menari tayub atau langen bekso bersama. (not/adv)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Festival Kenthong Aji 2025, Sudimoro Hidupkan Tradisi dan Ekonomi Rakyat

21 Agustus 2025 - 10:39 WIB

Festival Ronthek Pacitan 2025 Usai, Serap Anggaran Rp 410 Juta, Ini daftar Juaranya

8 Juli 2025 - 18:54 WIB

Pring Sedhapur’ Tulakan Usung Tema Gerhana Bulan, Sajikan Atraksi Sarat Nilai

8 Juli 2025 - 18:04 WIB

Rontek Garu Bumi Tampil Memukau di Festival Ronthek 2025, Donorojo Raih Juara Penyaji Harapan

8 Juli 2025 - 13:56 WIB

Ronthekantrupus Punung Tampil Memukau, Usung Konsep Ramah Lingkungan di Festival Rontek 2025

7 Juli 2025 - 14:06 WIB

Trending di Kebudayaan