PACITAN, lensapacitan.com, Meningkatkanya temuan kasus demam berdarah dengue (DBD) belakangan mematik keprihatinan Indrata Nur Bayuaji. Para petugas kesehatan pun dipatik, meningkatkan kerja mulai pemantuan hingga pencegahan. Tak ingin, berlanjut bupati Pacitan itu mendapati warganya terkapar ditempat tidur perkara gigitan nyamuk.
Aji sapaan Indrata Nur Bayuaji mengakatan masalah DBD jadi masalah klasik di Pacitan. Pun saban tahun ada saja warga yang terkapar usai tergigit nyamuk aedes aegepty itu. Tak ingin terus terulang, tahun ini di meminta kesadaran dinas kesehatan hingga pemangku kepentingan tingkat dusun memantau kesehatan warganya.
‘’Harapan saya mulai tahun ini, atau tahun mendatang sudah gak ada lagi atau turun jauh kasus DBDnya,’’ terang Aji
Tak hanya lingkungan masyarakat, Aji mewanti-wanti penularan demam berdarah dilungkup sekolah. Maklum, nyamuk belang hitam putih itu, acap keluar dan menyerang sekitar pukul 10.00 siang. Waktu pas bagi siswa beraktifitas di sekolah. Alhasil, pemantuan jentik hingga PSN diharapnya turut diterapkan dilingkup pendidikan.
‘’DBD itu berbahaya tapi bisa kita cegah, asal kita mau bergerak,’’ tegasnya.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan Hendra Purwaka mencatat dalam setahun 121 kasus demam berdarah ditemukan di Pacitan. Penyebarannya, mayoritas terjadi dikecamatan kota dan kecamatan Arjosari. Tertinggi, temuan terjadi di bulan Januari dan November lalu, dengan 23 kasus saban bulannya.
‘’Kita terus galakan PSN dan 3M untuk memutus mata rantai penularan DBD ini,’’ tambah Hendra. (Dn)