Menu

Mode Gelap
Gedung Diklat BKPSDM Pacitan Siap Difungsikan Jadi Sekolah Rakyat Seorang Jemaah Pacitan Tertunda Kepulangannya karena Sakit, Masih Dirawat di Madinah Tiga Lifter Putri Pacitan Borong 8 Medali di Porprov Jatim 2025 Antisipasi Wisatawan Tenggelam, Petugas Tempatkan Ban dan Rambu Larangan Berenang 10.689 Peserta PBI-JK di Pacitan Dinonaktifkan, Warga Diminta Segera Cek Kepesertaan Disparbudpora Pacitan Siap Sambut Wisatawan Saat Libur Panjang Sekolah

Kebakaran

Minim Armada, 7 dari 48 Kebakaran Tak Tertangani Oleh Damkar Pacitan

badge-check

PACITAN – lensapacitan.com, Keberadaan pemadam kebakaran (damkar) di Kota 1001 Gua belum maksimal. Berdasar catatan Damkar Pacitan, terdapat tiga kasus kebakaran rumah yang tidak ter-cover periode Januari – Agustus 2019. Pun tujuh titik amuk si jago yang terjadi tahun sebelumnya. ‘’Selain medan yang sulit dijangkau, jumlah personel dan armada kami juga terbatas,’’ kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Damkar Pacitan Suyanto kemarin (28/8).

Suyanto menjelaskan, pihaknya saat ini memiliki empat unit mobil damkar dan satu mobil suplai. Rinciannya, tiga unit damkar dan satu mobil suplai di wilayah kota untuk meng-cover Kecamatan Pacitan, Kebonagung, dan Arjosari. Sementara satu unit mobil damkar ditempatkan di wilayah manajemen kebakaran (WMK) Punung untuk meng-cover Kecamatan Punung, Pringkuku, dan Donorojo. ‘’Kalau personel totalnya ada 21,’’ sebutnya.

Suyanto tidak menampik bahwa armada dan personel yang dimiliki masih jauh dari kata ideal. Kondisi tersebut berujung tidak ter-cover-nya sejumlah kebakaran. Dikatakannya, masih dibutuhkan dua WMK lagi. Pertama untuk meng-cover Kecamatan Ngadirojo, Sudimoro, dan Tulakan. Satu WMK lagi untuk Kecamatan Nawangan, Bandar, dan Tegalombo. Idealnya, lanjut Suyanto, tiap WMK memiliki satu unit mobil damkar dengan tujuh personel. ‘’Tiga kebarakan rumah yang tidak ter-cover selama tahun itu terjadi di Kecamatan Bandar, Nawangan, dan Tegalombo,’’ ungkapnya.

Tidak kebagian api. Begitu perumpamaan yang dituturkan Suyanto tentang titik kebakaran yang tidak ter-cover Damkar Pacitan. Di samping jarak jauh, jalur menuju lokasi kebakaran juga tidak gampang mengingat kondisi geografis Pacitan yang berupa perbukitan. Namun demikian, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. ‘’Kami sudah mengusulkan penambahan, tapi terbentur anggaran. Soalnya dana yang dibutuhkan juga tidak sedikit,’’ ujar Suyanto.

Alhasil, tiga unit mobil damkar dan satu mobil suplai yang diposkan di wilayah kota, mesti meng-cover kebakaran di sembilan kecamatan di Pacitan. Di samping tiga kebakaran rumah yang tidak ter-cover selama 2019 sampai Agustus ini, tercatat 22 kejadian kebakaran minus korban jiwa. Rinciannya, lima kebakaran kendaraan, 11 kebakaran bangunan, dan enam titik kebakaran hutan. Sementara selama 2018, 48 kebakaran dengan tujuh titik tidak ter-cover. ‘’Dengan kondisi seperti ini, sulit menerapkan aturan. Bahwa, maksimal damkar harus sampai lokasi 15 menit setelah mendapat laporan,’’ pungkasnya.(adj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Akibat Crane Tak Berfungsi, Truk Pengangkut Tiang Listrik Terguling

22 Juni 2025 - 18:06 WIB

Tabrakan di Jalur Pacitan–Trenggalek, Pelajar Luka Serius akibat Lampu Motor Mati

22 Juni 2025 - 09:48 WIB

Jasad Anak Perempuan Korban Tenggelam di Pancer Ditemukan, Dua Lainnya Masih Dicari

21 Juni 2025 - 13:14 WIB

Empat Orang Terseret Ombak di Pantai Pancer Door Pacitan, Satu Ditemukan Meninggal Dunia

21 Juni 2025 - 05:22 WIB

Misteri Jasad Suprapti, Ditemukan Tergeletak di Bibir Pantai

20 Juni 2025 - 11:23 WIB

Trending di Peristiwa