Menu

Mode Gelap
Harga Kebutuhan Pokok di Pacitan Merangkak Naik, Pedagang Pasar Minulyo Keluhkan Stok Menipis Diduga Lalai Saat Mendahului, Grand Max Tabrak Rumah Warga di Kebonagung Mobil Pengantar Paket Terjun ke Pekarangan Warga di Wonogondo, Sopir Dilarikan ke RSUD Pacitan  Mobil Gran Max Raib, Pelaku Tinggalkan Sepeda Onthel di Halaman Rumah Salah Satu Kuasa Hukum Tarman Mundur di Tengah Jalan, Ada Apa? Anggaran Rp 565 Miliar Digelontorkan, Pembangunan Sekolah Rakyat Tahap II Pacitan Segera Dimulai

Bencana Alam

Sumur Bor Kampus ISIMU di Sedeng Pacitan Keluar Air Asin, BPBD Surati PVMBG

badge-check


 Sumur Bor Kampus ISIMU di Sedeng Pacitan Keluar Air Asin, BPBD Surati PVMBG Perbesar

Pacitan – lensapacitan.com, Pembuatan sumur bor di kawasan pembangunan Kampus Institut Studi Islam Muhammadiyah (ISIMU), Dusun Kebon, Desa Sedeng, Kecamatan Pacitan, mengeluarkan air dengan rasa asin. Fenomena ini diketahui oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan setelah berdiskusi dengan relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) beberapa waktu lalu.

“Teman-teman MDMC bercerita, saat mereka membuat sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air masjid dan kampus kedepannya, air yang keluar ternyata asin,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko (9/12/2024).

Erwin menjelaskan bahwa pengeboran tersebut mencapai kedalaman 100 meter. “Secara kasat mata, air asin itu tampaknya air laut,” tambahnya.

Hal ini cukup mengejutkan karena lokasi pembangunan masjid dan kampus berjarak lebih dari 2,5 kilometer dari bibir pantai dengan ketinggian 65 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Atas fenomena ini, BPBD Pacitan telah mengirim surat kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk memastikan struktur batuan di kawasan tersebut. Pemeriksaan diperlukan untuk mengetahui apakah air asin yang ditemukan berasal dari rembesan air laut atau ada faktor geologis lainnya.

“Hal ini perlu diteliti untuk memastikan apakah struktur batuan di Pacitan dominan karang atau pasir. Jika dominan pasir, potensi likuifaksi seperti yang terjadi di Palu bisa saja terjadi di sini. Kita tidak pernah tahu, dan ini sesuatu yang perlu diantisipasi,”pungkasnya. (not)

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Warga Desa Kembang Latihan Tanggap Darurat Gempa dan Tsunami di Watu Mejo

25 September 2025 - 23:23 WIB

BPBD Bentuk Desa Tangguh Bencana di Pucangombo Tegalombo

23 September 2025 - 23:41 WIB

Camat Tulakan Imbau Warga Waspadai Longsor Akibat Hujan Deras

31 Juli 2025 - 21:07 WIB

Anomali Cuaca Picu Hujan Lebat, Nawangan Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana

29 Juli 2025 - 07:14 WIB

Hujan Deras Picu Longsor di Nawangan Pacitan, Satu Rumah Warga Rusak

21 Mei 2025 - 06:38 WIB

Trending di Bencana Alam