Menu

Mode Gelap
Agar Aman dan Sehat, Penjamah Makanan MBG di Pacitan Dapat Pembekalan Higiene Sanitasi Jaga Kualitas Makan Bergizi Gratis, BGN Gelar Bimtek Penjamah Makanan di Pacitan Pedet Berkaki Enam Lahir di Pringkuku, Pacitan, Bikin Heboh Warga DBHCHT Pacitan Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan, Dinkes Salurkan Rp 10,28 Miliar untuk Obat dan Renovasi Faskes Keracunan Gas di Terowongan, Dua Penambang Pacitan Meninggal Dunia Dua Pekerja Tambang Batu Ungkal di Pacitan Tewas Diduga Karena Menghirup Gas

Kesehatan

88 Kasus TBC Ditemukan di Pacitan, Dinkes Lakukan Skrining Kontak Erat

badge-check


 88 Kasus TBC Ditemukan di Pacitan, Dinkes Lakukan Skrining Kontak Erat Perbesar

PACITAN – Sepanjang tahun 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan menemukan 88 kasus Tuberkulosis (TBC). Penyakit menular ini umumnya ditandai dengan batuk berkepanjangan, penurunan berat badan, serta keringat dingin pada malam hari tanpa aktivitas berat.

 

Kepala Bidang P2P Dinkes Pacitan, Nur Farida, menjelaskan bahwa TBC menular melalui kontak erat, terutama dalam kondisi rumah dengan ventilasi buruk dan daya tahan tubuh lemah. Oleh karena itu, jika satu anggota keluarga terdeteksi TBC, pemeriksaan akan dilakukan terhadap seluruh penghuni rumah untuk memastikan sebarannya.

 

“Begitu ditemukan satu kasus, kita langsung lakukan pemeriksaan kontak erat, baik serumah maupun sekantor. Pengobatan juga dilakukan secara terprogram,” ujar Farida, Kamis (27/3/2025).

 

Farida menambahkan bahwa meskipun TBC dan COVID-19 sama-sama penyakit menular, ada perbedaan signifikan di antara keduanya. “COVID-19 menyebar lebih cepat karena disebabkan oleh virus, sedangkan TBC disebabkan oleh bakteri dan masuk dalam kategori penyakit kronis. Proses penularannya butuh waktu lama, terutama dalam kontak erat yang berkepanjangan,” jelasnya.

 

Terkait pendanaan, program penanggulangan TBC di Pacitan didanai oleh pemerintah pusat dan provinsi dengan anggaran sekitar Rp150 juta per tahun. Selain itu, program ini juga mendapat dukungan dari The Global Fund selama lima tahun terakhir. Namun, hingga kini, APBD Pacitan belum mengalokasikan anggaran khusus untuk penanganan TBC.

Agar program berjalan optimal, Dinkes Pacitan terus memperbarui Memorandum of Understanding (MoU) setiap tahun dengan berbagai pihak terkait. Langkah ini dilakukan untuk memastikan deteksi dini dan pengobatan TBC dapat berlangsung secara berkesinambungan.(tri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Agar Aman dan Sehat, Penjamah Makanan MBG di Pacitan Dapat Pembekalan Higiene Sanitasi

26 Oktober 2025 - 19:37 WIB

Jaga Kualitas Makan Bergizi Gratis, BGN Gelar Bimtek Penjamah Makanan di Pacitan

25 Oktober 2025 - 16:48 WIB

Program STBM di Desa Tegalombo Pacitan Capai 75 Persen, Target Rampung 2026

22 September 2025 - 11:21 WIB

DPRD Pacitan Soroti Pelayanan RSUD, Jumlah Dokter Belum ideal Untuk Layani Pasien Harian

27 Agustus 2025 - 12:18 WIB

Pemkab Pacitan Targetkan Eliminasi TBC Tahun 2030, Terbitkan Edaran untuk Semua OPD

15 Agustus 2025 - 06:06 WIB

Trending di Kesehatan