![]() |
Tim Rescue Evakuasi Dua Wisatawan Tercebur ke Sungai (foto/trinoto) |
PACITAN – lensapacitan.com, Dua
orang wisatawan, yang tengah menyusuri sungai Grindulu menuju obyek Wisata Watu
Mejo, Mangrove Park dusun Kiteran, Desa Kembang, Pacitan tenggelam, saat asyik
bergurau bersama temannya di atas perahu. Remaja yang tidak menggunakan
pelampung itu tercebur ke sungai. beruntung, keduanya berhasil diselamatkan
oleh pengelola wisata setempat.
Kejadian tersebut bermula, ketika
belasan warga hendak menikmati keindahan alam, menyusuri sungai grindulu,
menuju obyek wisata baru di Pacitan itu. Mereka menggunakan perahu wisata yang
telah disiapkan pengelola. Peralatan pengamanan pun wajib dikenakan oleh setiap
pengunjung, namun dua remaja tidak mau menggunakan pelampung dengan berbagai
alasan. “mas tolong dipakai pelampungnya,” kata salah seorang penjaga tiket
masuk.
Rombongan kemudian menyusuri sungai
grindulu, lagi-lagi dua remaja itu bikin ulah, mereka bermain dan bergurau
dengan temannya di atas perahu. Warga lainnya pun beberapa kali mengingatkan
agar tidak bergurau diingatkan oleh
warga lain. “ le ojo sembrono le, dikandani ngeyel yen kejegur piye,” ucap
ibu-ibu memberikan peringatan. Keduanya pun tak mengindahkan peringatan itu dan
akhirnya mereka tercebur ke sungai Grindulu.
Sesaat kemudian, tim rescue datang
setelah dihubungi oleh pengemudi perahu wisata. kedua remaja tersebut akhirnya
bisa diselamatkan, dan diangkat ke perahu, untuk dibawa ke daratan. setelah
mendapatkan pertolongan, kedua remaja tersebut berhasil selamat. ini adalah
skenario simulasi penanganan laka air yang dilakukan oleh kelompok masyarakat
Jangkar Segoro Kidul, selaku pengelola wisata
susur sungai dan Watu Mejo Mangrove Park.
“disini kami memperagakan evakuasi
secara mandiri yang terjadi laka air di sungai Grindulu. Jadi tadi kita
memperagakan ada rombongan pengunjung, dan ada dua pengunjung yang sudah diberi
arahan untuk menggunakan pelampung namun tidak mau, dan akhirnya dia tercebur
ke sungai,” kata Slamet Riyadi Ketua Kelompok Masyarakat Jangkar Segoro kidul
usai mengikuti simulasi ,Kamis (4/5/2023).
Warga dusun Kiteran, Desa Kembang,
pacitan ini lanjut Slamet banyak yang berprofesi sebagai nelayan. Sehingga
kejadian laka air bisa saja terjadi pada warganya. Ditambah lagi banyaknya
wisatawan yang ingin menikmati wisata baru susur sungai Grindulu menuju
konservasi mangrove.
“Kecelakaan di air bisa terjadi
setiap saat, makanya kami menyiapkan tim penanganan laka yang berasal dari
warga sekitar dan nelayan untuk kita latih bagaimana jika terjadi laka,”
lanjutnya.
Ia pun berharap kemampuan
penyelamatan ini berguna bagi warga yang lain, selain karena wisata yang
dikembangkan, wilayah dusun Kiteran, memiliki
potensi bencana berupa banjir dan tsunami.
“Potensi dan siklus yang sering
terjadi adalah banjir, pada tahun 2017 wilayah kami terendam banjir, lalu kami
bisa melakukan evakuasi mandiri. Kali ini tim evakuasi ini terus dilatih oleh
Rumah Zakat dan alhamdulilah tim
evakuasi ini bisa berkelanjutan dan maksimal,” pungkas Slamet.
Simulasi evakuasi mandiri laka air
ini dilakukan kelompok Jangkar Segoro Kidul bersama Rumah Zakat Action, dalam
rangka peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana. (not)