Pacitan – Sebuah video yang memperlihatkan seorang warga Pacitan mengadu soal masa depan pendidikan anaknya viral di media sosial. Video tersebut diunggah akun TikTok @mulutnetizzen dan menampilkan Aris Prasetyadi, warga Dusun Sengon, Desa Piton, Kecamatan Punung, yang menyampaikan kekhawatiran tentang kelanjutan pendidikan anaknya kepada Bupati Pacitan, Gubernur Jawa Timur, hingga Presiden RI.
Aris, yang diketahui mengalami gangguan kecemasan dan tak keluar rumah selama lebih dari 15 tahun, mengaku khawatir anaknya tidak bisa melanjutkan ke jenjang SMA karena alasan biaya. Unggahan itu memicu reaksi cepat dari Pemerintah Kabupaten Pacitan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Pacitan, Khemal Pandu Pratikna, langsung turun ke lapangan dan mengunjungi kediaman Aris untuk melakukan asesmen.
Hasilnya, keluarga Aris tercatat telah menerima berbagai program bantuan sosial, seperti PKH, BPNT, dan JKN-KIS. Bahkan, anak-anak Aris telah memperoleh bantuan pendidikan melalui Program Indonesia Pintar (PIP), serta rumah mereka pernah mendapatkan program bedah rumah.
“Sekolah negeri di Pacitan tidak memungut biaya. Kami juga akan dampingi proses komunikasi dengan sekolah agar anak Bapak Aris bisa tetap melanjutkan pendidikan,” ujar Pandu ditulis Rabu (30/4/2025).
Ia menegaskan, pihak desa dan kecamatan akan turut serta mendampingi keluarga dalam proses pendaftaran sekolah.
“Ini juga menjadi perhatian langsung Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji,” tambahnya.
Pemerintah daerah menegaskan komitmennya untuk memastikan tidak ada anak di Pacitan yang putus sekolah hanya karena kendala ekonomi.
“Pendidikan adalah hak semua warga. Pemkab akan terus menjaga agar akses pendidikan tetap terbuka,” tutup Pandu.