Sudimoro – lensapacitan.com, Desa Sembowo, Kecamatan Sudimoro, Pacitan, dikenal memiliki produk kuliner khas berupa tempe yang dibungkus dengan daun jati dan daun pisang. Tempe buntel daun ini menawarkan cita rasa unik yang tidak ditemukan pada tempe umumnya. Aroma khas dari daun jati dan daun pisang memberikan sensasi berbeda yang menggugah selera.
Produk khas ini banyak dijual di pasar tradisional sekitar desa. Menariknya, pola produksi tempe di Desa Sembowo cukup bervariasi. Beberapa warga memproduksi tempe setiap hari, sementara lainnya hanya membuatnya menjelang hari pasaran, sesuai tradisi lokal.
Keunikan tempe asal Sembowo terletak pada pembungkusnya yang selalu menggunakan daun, baik daun jati maupun daun pisang. Tidak seperti kebanyakan tempe di pasar yang sering menggunakan plastik atau gedebok, tempe ini tetap mempertahankan tradisi ramah lingkungan.
Menurut Wati (39), salah satu produsen tempe di desa tersebut, setiap harinya ia membutuhkan bahan baku antara 5 hingga 20 kilogram kedelai untuk memenuhi permintaan pelanggan.
“Proses pembuatannya sebenarnya sama seperti tempe pada umumnya. Bedanya, kami hanya menggunakan daun sebagai pembungkusnya. Ini yang membuat rasa dan aromanya lebih khas,” ujar Wati.
Tempe buntel daun ini menjadi produk yang dinantikan masyarakat, terutama saat hari pasaran. Permintaan yang cukup tinggi membuat para produsen terus menjaga kualitas dan rasa tradisionalnya. Selain menjaga tradisi, inovasi pembungkus alami ini juga menjadi langkah kecil dalam mendukung gaya hidup yang ramah lingkungan.(not)