Pacitan – lensapacitan.com, Pembuatan sumur bor di kawasan pembangunan Kampus Institut Studi Islam Muhammadiyah (ISIMU), Dusun Kebon, Desa Sedeng, Kecamatan Pacitan, mengeluarkan air dengan rasa asin. Fenomena ini diketahui oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan setelah berdiskusi dengan relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) beberapa waktu lalu.
“Teman-teman MDMC bercerita, saat mereka membuat sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air masjid dan kampus kedepannya, air yang keluar ternyata asin,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko (9/12/2024).
Erwin menjelaskan bahwa pengeboran tersebut mencapai kedalaman 100 meter. “Secara kasat mata, air asin itu tampaknya air laut,” tambahnya.
Hal ini cukup mengejutkan karena lokasi pembangunan masjid dan kampus berjarak lebih dari 2,5 kilometer dari bibir pantai dengan ketinggian 65 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Atas fenomena ini, BPBD Pacitan telah mengirim surat kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk memastikan struktur batuan di kawasan tersebut. Pemeriksaan diperlukan untuk mengetahui apakah air asin yang ditemukan berasal dari rembesan air laut atau ada faktor geologis lainnya.
“Hal ini perlu diteliti untuk memastikan apakah struktur batuan di Pacitan dominan karang atau pasir. Jika dominan pasir, potensi likuifaksi seperti yang terjadi di Palu bisa saja terjadi di sini. Kita tidak pernah tahu, dan ini sesuatu yang perlu diantisipasi,”pungkasnya. (not)





















