TULAKAN – lensapacitan.com, Musim kemarau membuat persedian air warga Pacitan kian menipis. Mau tak mau, warga harus memutar otak demi mencukupi kebutuhan air baku. Bosan menunggu kiriman air bersih yang kerap tak cukup, sebagian warga memilih mencari peruntungan dengan menggali sumur baru.
“Setiap musim kemarau, kita pasti kekurangan air, jadi ya harus beli pas punya uang, makanya kami pilih buat sumur,” Kata Mesrinah.
Seperti yang dilakukan warga Dusun Krajan, Kecamatan Tulakan, Pacitan ini. Karena minimnya sumber air untuk mencukupi keperluan sehari-hari. Mereka mempekerjakan dua orang penggali sumur.
Berbekal alat yang seadanya, dua orang tersebut mulai menggali sumur, tak jarang sebelum air keluar, mereka terlebih dahulu harus memecah batu, menggunakan paji. Pekerjaan ini selalu menghampiri dirinya setiap tahun pada musim kemarau.
“Kalau ketemu tanah, dua orang bisa menggali sedalam 5 meter sehari, tapi kalau batu, sehari sedalam 20 centimeter saja sudah bagus,” Ungkap Suratno, salah seorang penggali sumur.
Untuk menyelesaikan penggalian mereka biasanya membutuhkan waktu hingga 10 hari, tergantung tingkat kesulitan yang mereka hadapi seperti halnya bebatuan besar yang sukar untuk di tembus. (not)