PACITAN – lensapacitan.com, Minimnya pencegahan virus korona pada perantau yang kembali ke Pacitan membuat bupati Indartato geram. Terlebih, dia mendapati tak sedikit warga yang turun bukan ditempat seharusnya seperti terminal. Was-was, warga yang datang tak jelas asal muasalnya tersebut dikhawatirkan membawa virus covid-19 tanpa sengaja.
‘’Saya habis keliling wilayah untuk melihat kondisi masyarakat, ada orang yang turun dari travel bawa koper,’’ ungkap Bupati Pacitan Indratato saat konferensi pers di ruang Peta Pendopo Pacitan kemarin (27/3).
Selain permasalahan tersebut Pak In turut menyayangkan minimnya pengamanan di perbatasan. Terlebih di Pacitan terdapat beberapa pintu masuk dari kota-kota besar seperti Jawa Tengah, Jogjakarta, Ponorogo dan Trenggalek.
Dirinya mendesak, pihak kecamatan dan intansi terkait segera mendirikan posko di wilayah penghubung dengan daerah tetangga tersebut. Salah satunya yang dinilai rawan seperti perbatasan dengan Jawa Tengah, di wilayah desa Wareng, Punung, Pacitan.
‘’Paling tidak penumpang dari arah Jogja maupun Solo dapat diperiksa (kesehatan) di Wareng sebelum melanjutkan perjalanan ke Pacitan,’’ tegas Pak In.
Sementara itu, jumlah ODR di Pacitan terus mengalami peningkatan. Kemarin (27/3/2020) tim penanganan covid-19 Pacitan mencatat 2.179 warga Pacitan dinyatakan orang dengan resiko (ODR) naik dari sehari sebelumnya yakni 1.601 orang. Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) meningkat dari 131 orang menjadi 154. Dengan satu pasien dalam pengawasan (PDP) dan 31 orang selesai di pantau. (dw/not)