Pacitan, Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pacitan telah dimulai sejak 26 Januari lalu. Namun, hingga saat ini, gaung pesta demokrasi lima tahunan tersebut belum terasa signifikan. Partai Politik (parpol) belum menunjukkan tanda-tanda untuk mengeluarkan rekomendasi calon kepala daerah dalam waktu dekat.
Salah satu partai yang menarik perhatian adalah Partai Demokrat, yang berhasil meraih kursi terbanyak pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Kabupaten Pacitan. Sekretaris DPC Demokrat Pacitan, Arif Setia Budi (ASB), mengungkapkan bahwa keputusan rekomendasi pencalonan bupati dan wakil dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat saat ini masih sulit untuk diprediksi. Ia menyebutkan bahwa proses pengambilan keputusan kali ini dianggap lebih kompleks dibandingkan dengan Pilbup 2020.
“Masih belum mendapatkan kode langit (petunjuk),” ungkap ASB.
Analisa ASB menunjukkan bahwa terdapat dua faktor yang membuat proses rekomendasi kali ini terasa lebih heroik. Pada Pilbup 2020, pasangan calon Indrata Nur Bayuaji dan Gagarin dipasangkan secara langsung tanpa melalui proses panjang. Sementara pada tahun 2024, proses ini harus melibatkan kajian, survei, serta analisa mendalam sebelum mengajukan calon.
“Masih banyak kemungkinan. Apakah pasangan Mas Aji (Indrata Nurbayu Aji) akan berasal dari kader Demokrat (Rakhaman Wijayanto) atau apakah akan ada jilid kedua (Aji-Gagarin). Jika Aji dan Gagarin dipasangkan lagi, keputusan harusnya sudah ditentukan lebih awal, tapi hingga kini belum ada kepastian,” jelas ASB.
Meskipun belum ada kepastian kapan rekomendasi pencalonan akan keluar, ASB memperkirakan bahwa rekomendasi DPP akan disampaikan pada awal Agustus. “Namun, kode langit (rekomendasi) mungkin sudah bisa kita lihat di minggu terakhir bulan Juli,” pungkasnya.
Dengan waktu yang semakin mendekat, perhatian masyarakat Pacitan semakin tertuju pada perkembangan rekomendasi calon dari Partai Demokrat dan partai lainnya menjelang Pilkada yang akan dilaksanakan pada 27 November mendatang.