PACITAN, lensapacitan.com,
Penambahan ribuan warga miskin baru selama pandemi tak membuat Dinas
Sosial Pacitan kaget. Bahkan tak hanya pandemi, penambahan tersebut disebut- sebut
tak lepas dari bencana 2017 silam. Imbas banyaknya kerusakan rumah warga hingga
masyarakat yang berada diambang kemiskinan. ‘’Kalau angka matematik pasti naik,
apalagi dampak 2017 juga masih ada ditambah pandemi ini,’’ ujar Kepala Dinsos
Pacitan Sunaryo
Menurutnya, tak adanya program jangka panjang membuat warga
sulit lepas dari kemiskinan. Di bencana lalu misalnya, bantuan yang di
terjunkan pemerintah mayoritas berguna meringankan beban masyarakat imbas
bencana. Hal serupa berlaku bagi bantuan kemiskinan, yang berguna menutup
kebutuhan pokok masyarakat sesaat.
‘’Sementara ini orang-orang bergantungan bisa makan, bisa
sehat jadi kriteria kemiskinan terpenuhi karena mereka nyaman-nyaman saja,’’ jelasnya
Sebaliknya, saat bantuan jangka panjang diberikan justru tak
berdampak maksimal. Pemberian kambing misalnya, meski telah mendapat pendampingan
dari pihaknya namun tak sedikit masyarakat memilih menjual ternak tersebut.
Naryo menambahkan sejatinya kunci pengentasan kemiskinan
berasal dari kemauan masyarakat sendiri. Pun, pemerintah hanya mendorong dan
membantu warga memperjuangkan hak masing-masing. Namun saat warga nyaman dengan
kondisi mereka, pihaknya tak bisa berbuat banyak memaksa lolos dari jerat
kemiskinan. ‘’Tentu kita berharap tak ada lagi orang miskin diPacitan,’’
pungkasnya.