Ngadirojo, lensapacitan.com – Kabar baik bagi nelayan Pacitan. Kini mereka tidak lagi harus membeli es dari luar daerah seperti Panggul Trenggalek, Ponorogo, atau Solo. Pabrik es portabel berkapasitas satu ton resmi beroperasi di Desa Ngadirojo, Kecamatan Ngadirojo.
Peresmian ini berlangsung pada Sabtu (23/12), bersamaan dengan sosialisasi sistem rantai dingin yang digelar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP).
Pabrik es tersebut dibangun untuk mendukung keberlanjutan rantai dingin pada produk perikanan, guna menjaga kualitas dan nilai tambah hasil tangkapan nelayan hingga proses distribusi. Kehadiran fasilitas ini membawa angin segar bagi sektor perikanan Pacitan, terutama dalam menekan biaya operasional nelayan.
“Dengan adanya pabrik es portabel ini, kebutuhan es nelayan dan pelaku usaha perikanan dapat terpenuhi tanpa harus mendatangkan dari luar. Ini sangat membantu mempertahankan kualitas produk perikanan di Pacitan,” ujar Bambang Marhaendrawan, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan.
Sebelumnya, nelayan harus membeli es dengan harga Rp26.000 untuk 50 kilogram dari daerah lain. Kini, harga es jauh lebih terjangkau, yakni hanya Rp4.000 per 10 kilogram. Meski masih dalam kategori kecil, pabrik es ini mampu memproduksi 3-5 ton setiap tiga hari.
Menurut Kepala Bidang Pengelolaan Produk Perikanan, Wahyono, pabrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan es bagi nelayan lokal, sehingga kualitas produk perikanan tetap terjaga hingga sampai ke konsumen. “Sistem rantai dingin sangat penting untuk menjaga mutu produk, sekaligus meningkatkan daya saing perikanan kita,” jelasnya.
Selain meresmikan pabrik es, acara tersebut juga diisi dengan edukasi kepada pelaku usaha perikanan tentang pentingnya menjaga suhu selama proses penanganan hasil perikanan. Hal ini bertujuan untuk mencegah kerusakan akibat pertumbuhan mikroorganisme, sehingga produk tetap segar dan bernilai tinggi.
Dengan beroperasinya pabrik es ini, sektor perikanan di Pacitan diharapkan semakin modern dan kompetitif, sekaligus memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat pesisir. (not)