Ngadirojo – lensapacitan.com, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, dikenal sebagai salah satu sentra pengrajin batik tulis yang telah berkembang pesat sejak puluhan tahun lalu. Saat ini, ada sekitar 10 perusahaan batik di wilayah tersebut yang terdaftar di Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perindustrian. Keberadaan industri batik di Ngadirojo sudah dimulai sejak tahun 1951, ketika batik Puri mulai merintis usaha di wilayah ini.
Sumiantin generasi ketiga batik Puri, memulai usahanya pada tahun 2010 dengan mengusung motif khas flora dan fauna. Dia menamai batiknya dengan Puri Putri. Kini, Sumiantin memiliki batik Pace khas Pacitan yang telah dipatenkan oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan.
“Semua industri batik di Pacitan turut melestarikan batik pace, ikon khas dan paten.”katanya Sabtu (6/11/2024) saat dijumpai di galerinya.
Dalam sekali produksi, pengusaha yang memiliki tiga anak ini mempekerjakan hingga 30 karyawan, yang mayoritas adalah warga sekitar yang bekerja membatik dan mewarnai kain di rumah masing-masing. “Kalau pas banyak pesanan, hingga 30 orang yang membatik,”lanjutnya.
Selain di rumah produksinya, Sumiantin juga membuka galeri batik di Kecamatan Kota Pacitan untuk memperluas jangkauan pemasaran. Industri batik di Ngadirojo umumnya mampu memproduksi antara 150 hingga 200 lembar kain batik per bulan, tergantung pada jumlah pesanan yang diterima.
Motif-motif batik khas Ngadirojo yang dikenal antara lain Lorok, Parang Rusak, Parang Kusumo, Parang Klitik, Semen Romo, Parikesit, Dele Kecer, Rawan, Gondosuli, Truntun, Kawung, Grompol, Sidomulyo, Sidomukti, Sidoluhur, Grinsing, Blarak Semruet, Dinriris, Sekar Jagat, Parang Barong, Nogo Sosro, dan Keluwung.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan selera pasar, mereka terus berinovasi dengan mengembangkan berbagai jenis motif dan warna yang disesuaikan dengan permintaan konsumen.
Menurut Camat Ngadirojo, Nanang Hardiwijono, industri batik di wilayahnya memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi masyarakat setempat. Selain membantu mencetak lulusan perguruan tinggi, beberapa warga yang terlibat dalam industri ini juga berhasil meniti karier di bidang desain dan profesi lainnya.
“Industri batik Lorok ini memang banyak pengrajin batik sejak nenek moyang, bahkan di desa Bogoharjo ada kampung batik, yang terdapat beberapa industri batik,” Katanya.
Pemerintah Kabupaten Pacitan terus mendukung perkembangan industri batik ini. Selain membantu memasarkan produk-produk batik, pemerintah juga telah mematenkan desain batik khas Pacitan, yaitu Batik Pace. Saat ini, para pengrajin tengah mengembangkan motif Batik Jagad, yang merupakan ide dari Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji.
Produk yang dihasilkan oleh para pengrajin batik Ngadirojo mencakup berbagai kebutuhan, seperti bahan pakaian, taplak meja, selendang, sawalan, sprei, kain panjang, hingga ikat kepala dan sarung. Pemasaran produk batik ini tidak hanya terbatas di Kabupaten Pacitan, tetapi juga telah merambah ke luar Jawa, termasuk ke Tanjung Pinang, Batam, dan berbagai daerah lainnya. (not)