Menu

Mode Gelap
Peringati Hari Bakti PUPR ke-79, Dinas PUPR Pacitan Gelar Bakti Sosial di Ponpes Nurudh Dholam Banjir Lumpur dari Bukit Kiteran Tutup Akses Jalan dan Isolasi 8 Rumah di Desa Wiyoro Pembersihan Lumpur dan Pemulihan Akses di Dusun Kaliatas Pacitan Belik Brumbung, Situs Bersejarah di Pacitan yang Sarat Nilai Religi Raja Ampat-nya Pacitan, Pesona Eksotis Pantai Kasap Banjir Sungai Cokrokembang, Jembatan Ambrol dan Gerobak Pedagang Hanyut

Ekonomi

Minyak Goreng Semakin Langka di Pasaran

badge-check


PACITAN – lensapacitan.com, Keberadaan minyak goreng (migor) seperti hantu. Dipasaran kebutuhan pokok itu menghilang dari peredaraan. Kalaupun ada harganya mahal, beberapa ribu diatas harga tertinggi yang dipatok pemerintah. Membuat para pembeli hingga pedagang kelimpungan. 

Joko Purnowo salah seorang pedagang pasar Arjowinangun mengatakan, stok migor di kiosnya terbatas. Pun, hanya merk-merk tertentu yang masih tersisa. Itupun bukan produk terkenal yang ramai dibeli warga. Sebaliknya, barang dagang berlabel populer tak lagi mampu dijumpainya, termasuk kiriman dari distributor yang ikut macet. Kemarin ada kiriman minyak goreng dari distributor, tapi cuman dua karton itupun harus dibagi satu pasar, ungkap Joko
Kondisi tersebut, lanjut Joko membuat dirinya kebingungan. Ditengah desakan menurunkan harga eceran tertinggi (HET) minyak, keberadaannya justru alami kelangkaan. Pun mau tak mau, dia mesti menjual sesuai harga barang serta kebutuhan. Meskipun, seiring kenaikan pasar, komplain dari pembeli saban hari diterimanya. Kalau harus jual empat belas (ribu, Red) per liternya sulit, karena kita belinya diatas itu, apalagi stoknya gak ada, terang pria yang puluhan tahun berjualan tersebut
Joko berharap, ada penambahan stok minyak dari pemerintah. Pun, jikalau tak mampu dia berharap adanya pencabutan subsidi HET itu. Minimal, cara tersebut diharapnya bakal menormalkan pasar migor ditingkat bawah. Ketimbang, geliat subsidi justru membuat stok menipis serta mendongkrak harga minyak. Kalaupun disubsidi, gak perlu sebenarnya sampai 5 ribuan itu, dua ribu saja saya kira sudah banyak, tambahnya 
Suminah salah seorang pembeli menambahkan, terpaksa membeli minyak goreng di pasar. Meski harga lebih mahal ketimbang stok di minimarket  namun stoknya masih mudah dijumpai. Maklum, beberapa kali bolak-balik toko retail dia tak mendapati minyak Rp 14 ribu yang konon dijual. Terpaksa beli mahal, daripada nunggu yang murah gak ada, sementara di rumah harus terus goreng-goreng, keluhnya. (not)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pacitan Masuk Nominasi Satya Lencana Wirakarya Bidang Kelautan Berkat Inovasi Wani Asah Ikan

30 November 2024 - 07:47 WIB

Home Industri Kolong Klitik Cangkring Serap Ratusan Tenaga Kerja

25 November 2024 - 10:39 WIB

Penderes di Pacitan Kini Terlindungi Jaminan Keselamatan Kerja

8 November 2024 - 05:56 WIB

Pemkab Pacitan Genjot Pembangunan di Kecamatan Perbatasan Sudimoro

6 November 2024 - 05:07 WIB

Pemkab Pacitan Lindungi 1.742 Petani Penderes Kelapa dan Aren dengan BPJS Ketenagakerjaan

6 November 2024 - 03:10 WIB

Trending di Ekonomi