Minyak Goreng Semakin Langka di Pasaran - Lensa Pacitan

Menu

Mode Gelap
Nawangan Kembali Diterjang Longsor, Dua Rumah Warga Rusak DAM Kedung Sapi Ambrol, Masjid di Jetis Kidul Terancam Longsor Hujan Deras Disertai Angin, Pohon Tumbang Timpa Garasi Warga Pacitan Pelajar di Pacitan Putus Sekolah Akibat Kanker, Kapolsek Bantu Kursi Roda Kapolsek Nawangan Turun Langsung Evakuasi Longsor dan Salurkan Bantuan ke Tiga Rumah Terdampak Tiga Rumah Rusak Diterjang Longsor di Nawangan

Ekonomi

Minyak Goreng Semakin Langka di Pasaran

badge-check


PACITAN – lensapacitan.com, Keberadaan minyak goreng (migor) seperti hantu. Dipasaran kebutuhan pokok itu menghilang dari peredaraan. Kalaupun ada harganya mahal, beberapa ribu diatas harga tertinggi yang dipatok pemerintah. Membuat para pembeli hingga pedagang kelimpungan. 

Joko Purnowo salah seorang pedagang pasar Arjowinangun mengatakan, stok migor di kiosnya terbatas. Pun, hanya merk-merk tertentu yang masih tersisa. Itupun bukan produk terkenal yang ramai dibeli warga. Sebaliknya, barang dagang berlabel populer tak lagi mampu dijumpainya, termasuk kiriman dari distributor yang ikut macet. Kemarin ada kiriman minyak goreng dari distributor, tapi cuman dua karton itupun harus dibagi satu pasar, ungkap Joko
Kondisi tersebut, lanjut Joko membuat dirinya kebingungan. Ditengah desakan menurunkan harga eceran tertinggi (HET) minyak, keberadaannya justru alami kelangkaan. Pun mau tak mau, dia mesti menjual sesuai harga barang serta kebutuhan. Meskipun, seiring kenaikan pasar, komplain dari pembeli saban hari diterimanya. Kalau harus jual empat belas (ribu, Red) per liternya sulit, karena kita belinya diatas itu, apalagi stoknya gak ada, terang pria yang puluhan tahun berjualan tersebut
Joko berharap, ada penambahan stok minyak dari pemerintah. Pun, jikalau tak mampu dia berharap adanya pencabutan subsidi HET itu. Minimal, cara tersebut diharapnya bakal menormalkan pasar migor ditingkat bawah. Ketimbang, geliat subsidi justru membuat stok menipis serta mendongkrak harga minyak. Kalaupun disubsidi, gak perlu sebenarnya sampai 5 ribuan itu, dua ribu saja saya kira sudah banyak, tambahnya 
Suminah salah seorang pembeli menambahkan, terpaksa membeli minyak goreng di pasar. Meski harga lebih mahal ketimbang stok di minimarket  namun stoknya masih mudah dijumpai. Maklum, beberapa kali bolak-balik toko retail dia tak mendapati minyak Rp 14 ribu yang konon dijual. Terpaksa beli mahal, daripada nunggu yang murah gak ada, sementara di rumah harus terus goreng-goreng, keluhnya. (not)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Didemo Mahasiswa PMII, Ini Respons Kepala Dinas Perikanan Pacitan

1 Mei 2025 - 18:40 WIB

Viral Video Warga Pacitan, Pemkab Pastikan Tak Ada Kendala Pendidikan

30 April 2025 - 18:54 WIB

Koperasi Desa Merah Putih, Diharapkan Jadi Motor Penggerak Ekonomi Desa

26 Maret 2025 - 16:46 WIB

Pertamina dan Hiswana Migas Bagikan 245 Paket Sembako untuk Kuli Panggul di Pasar Tradisional Pacitan

13 Maret 2025 - 12:55 WIB

Isu Pengoplosan Pertamax, Penjualan BBM di SPBU Mini ExxonMobil Pacitan Meningkat

7 Maret 2025 - 04:30 WIB

Trending di Ekonomi