TULAKAN – lensapacitan.com, Dampak krisis air bersih yang melanda Kabupaten Pacitan, Semakib beragam. Tak hanya mencari air dari dalam goa, maupun terpaksa mengkonsumsi air kotor, karena tak ada air yang layak untuk mereka konsumsi.
Bahkan di Kecamatan Tulakan, warga harus kehilangan satu anggota keluarga, karena tewas saat mengambil air disungai. Jumat (18/10) lalu, Katini, 33, warga Dusun Sepang, Desa/Kecamatan Tulakan, tewas saat mencari air. Dia ditemukan tak bernyawa di sungsi desa setempat sekitar pukul 09.00.
‘’Karena sulit air, korban waktu itu hendak mencuci pakaian ke sungi,’’ kata Kapolsek Tulakan Iptu Agus Irianto.
Nahas, Katini malah ditemukan tak bernyawa di sungai yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya. Agus menjelaskan, penemuan jasad korban kali pertama diketahui oleh salah seorang warga yang melintas di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Selanjutnya, perangkat desa setempat melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tulakan.
‘’Kami menuju TKP bersama petugas medis dari Puskesmas Setempat. Hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Dari keterangan pihak keluarga, korban memiliki riwayat sakit epilepsi,’’ pungkas kapolsek. (not)