Memanfaatkan Limbah Tempurung Kelapa, Warga Kebonagung Ciptakan Perabot Rumah Tangga - Lensa Pacitan

Menu

Mode Gelap
Gempa Bumi Terus Terjadi di Pacitan, BPBD Catat 62 Gempa Selama Awal Januari Gebrak Rumah di Ngadirojo, Bersatu Lawan Ancaman DBD 67 Sapi Mati, Kasus PMK Bertambah Jadi 1006 Ekor PMK Ibarat Sariawan, Ini Langkah Mengatasinya Gebrak Kandang di Ngadirojo, Upaya Bersama Tangani PMK pada Ternak Hiswana Migas Ingatkan Pengecer LPG 3 Kg Tidak Naikkan Harga Semena-mena

Ekonomi

Memanfaatkan Limbah Tempurung Kelapa, Warga Kebonagung Ciptakan Perabot Rumah Tangga

badge-check


					Memanfaatkan Limbah Tempurung Kelapa, Warga Kebonagung Ciptakan Perabot Rumah Tangga Perbesar

Kebonagung – lensapacitan.com, Berawal dari keprihatinan melihat banyaknya limbah tempurung kelapa yang terbuang percuma, Supriadi (40), warga Dusun Salamrejo, Desa Kebonagung, Pacitan, menyulap material tersebut menjadi kerajinan tangan bernilai tinggi. Berbekal alat sederhana seperti gergaji, bor, dan amplas, Supriadi berhasil menghasilkan berbagai perabot rumah tangga, mulai dari urus, centong, hingga mangkok.

Di pekarangan rumahnya yang juga difungsikan sebagai bengkel, Supriadi terlihat sibuk menyelesaikan pesanan mangkok dari sebuah warung makan soto di Pacitan. Proses pembuatannya cukup teliti, dimulai dari membersihkan serabut kelapa di sekitar tempurung menggunakan gerinda, kemudian memotong dan merapikan hingga menyerupai mangkok.

Untuk bagian bawah, Supriadi menambahkan tatakan yang juga terbuat dari tempurung kelapa. Seluruh bagian mangkok direkatkan menggunakan lem, tanpa bahan kimia tambahan, untuk memastikan aman digunakan sebagai wadah makanan matang.

Menurut Supriadi, pesanan mulai berdatangan sejak ia rajin mengunggah foto produknya di media sosial. “Pesanan biasanya dari warung makan. Sekali pesan rata-rata 50 hingga 100 mangkok,” jelasnya. Mangkok buatannya dijual dengan harga terjangkau, hanya Rp10 ribu per buah.

Produksi mangkok tempurung kelapa ini tidak hanya mendatangkan penghasilan tambahan bagi Supriadi yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang sayur, tetapi juga membantu mengurangi limbah tempurung kelapa yang banyak ditemukan di Pacitan. Dalam sehari, Supriadi mampu memproduksi 15 hingga 20 mangkok.

Keuletan dan kreativitas Supriadi dalam memanfaatkan limbah tempurung kelapa ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomis, tetapi juga menunjukkan potensi besar kerajinan tangan berbasis bahan alami yang ramah lingkungan. (not)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Hiswana Migas Ingatkan Pengecer LPG 3 Kg Tidak Naikkan Harga Semena-mena

15 Januari 2025 - 22:37 WIB

Harga Kedelai Naik Rp1.700, Biaya Produksi Tahu di Pacitan Membengkak

14 Januari 2025 - 14:33 WIB

Harga Kedelai Naik Pabrik Tahu Pacitan

Gas LPG 3 Kilogram Naik Rp2.000, Berlaku Mulai 15 Januari 2025

13 Januari 2025 - 16:35 WIB

Warga Pacitan Berburu Diskon Listrik 50 Persen

2 Januari 2025 - 10:35 WIB

Gurihnya Cuan dari Tiwul Instan, Omzet Jutaan Rupiah Per Bulan

30 Desember 2024 - 17:52 WIB

Trending di Ekonomi