NGADIROJO – lensapacitan.com, Tak hanya merobohkan dua
tanggul di kecamatan Pacitan, hujan deras kemarin (28/1) ikut memutus akses
Pacitan – Trenggalek via Lorok. Tebing setinggi 50 meter di desa Bodag,
Ngadirojo, Pacitan runtuh menutup akses jalan antar provinsi itu. Banyaknya
bongkahan batu raksasa, bahkan membuat petugas setempat kesulitan membuka
jalur. ‘’Untungnya saat kejadian pas gak
ada orang yang melintas,’’ ujar Sumarni warga setempat
Sumarni mengungkapkan longsor di km 55 tersebut terjadi
sekitar pukul 09.00. Saat itu dirinya tengah berada memasak didapur rumahnya.
Betapa kagetnya ketika dirinya mendengar suara gemuruh disusul benturan keras.
Saking kerasnya membuat perempuan paruh baya tersebut kawatir sumber suara
berasal dari kendaraan yang jatuh kejurang. ‘’Keras sekali suaranya, saya
langsung keluar rumah takut kenapa-kenapa ternyata longsor besar dijalan,’’
terangnya
Menurutnya, kawasan tersebut memang acap terjadi longsor.
Beberapa bongkahan kecil guntur usai hujan deras. Namun, kali ini material
dinilainya cukup banyak. Bahkan mampu menutup seluruh badan jalan. Hingga
membuat kemacetan lebih dari dua jam. Pun ratusan kendaraan mengantre sebelum
petugas berhasil membuka satu jalur. ‘’Batunya besar-besar, gak kuat kalau
dibersihkan semua baru pakai cangkul,’’ katanya
Sementara itu, Haryono kepala desa setempat mengamini hujan
deras semalam suntuk mengguyur desanya Rabu lalu. Bahkan malam sebelumnya
longsor sempat terjadi tak jauh dari km 55. Meski material tergolong banyak
namun, gunturan kala itu tak sampai menutup arus kendaraan. Justru longsor kali
kedua itu membuatnya kaget lantaran cuaca kala itu tengah terik-teriknya.
‘’Biasanya disini jalurnya ramai, pas kejadian beruntung gak ada korban,’’
terang Haryono
Dia menambahkan sebelum akses berhasil dinormalisasi
menggunakan alat berat. Warga dan sebagian penggendara jalan bahu membahu
membersihkan material longsor. Minimal akses antar kabupaten itu mampu dilalui
satu jalur. Meskipun banyaknya material batu berukuran raksasa yang ikut
terseret membuat proses pembersihan berjalan lambat. ‘’Baru setelah panggil
bego dua jalur bisa dilewati, semoga ada penanganan lanjutan karena kami
kawathir ada longsor susulan,’’ imbuhnnya.