Menu

Mode Gelap
Diduga Alami Gangguan Jiwa, Pria di Tegalombo Rusak Rumah dan Kendaraan Tetangga Museum SBY-Ani di Pacitan Gelar Pameran 130 Lukisan, Perkenalkan Tagline Baru Kabupaten Pacitan Targetkan 27 Medali di Porprov Jatim 2025. Tokoh Film Indonesia Akan Luncurkan Kompetisi Film Horor di Pacitan Warga Pacitan Antusias Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis Peternak Pacitan Bangga, Sapi Peliharaannya Dibeli Presiden Prabowo untuk Kurban

Bencana Alam

Krisis Air Bersih di Pacitan Berlanjut, Warga Desa Klesem Hanya Andalkan Bantuan

badge-check


					Krisis Air Bersih di Pacitan Berlanjut, Warga Desa Klesem Hanya Andalkan Bantuan Perbesar

PACITAN – Meski beberapa wilayah di Kabupaten Pacitan sudah mulai diguyur hujan, krisis air bersih di Kecamatan Kebonagung masih berlanjut. Sebagian besar daerah di Pacitan masih mengalami kemarau, menyebabkan sumur-sumur warga mengering. Salah satu wilayah yang terdampak parah adalah Dusun Salam, Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung, di mana warga sepenuhnya bergantung pada bantuan air bersih dari berbagai pihak.

 

Begitu mobil bantuan air tiba, warga langsung berkumpul membawa wadah seperti toren, ember, jerigen, hingga bekas galon air mineral untuk menampung air bersih. Mereka mengisi wadah masing-masing dengan air yang diberikan, lalu membawa pulang untuk memenuhi tampungan air di rumah. Bahkan, sebagian warga yang biasanya pergi ke ladang harus menunda aktivitas mereka demi menunggu bantuan air.

 

“Kami harus menunggu bantuan, karena kalau ke sumber air yang tersisa, jaraknya bisa mencapai 7 kilometer. Itu pun sering tidak kebagian air,” ungkap Siti Fatimah, salah seorang warga.

 

Selama musim kemarau ini, Siti Fatimah mengaku sudah empat kali membeli air bersih dengan tarif Rp 75 ribu untuk seribu liter air, yang hanya cukup untuk kebutuhan seminggu. 

 

Sementara itu, warga lainnya, Sujiatun, memilih mencari air sendiri di sumber yang masih ada dengan mengisi bahan bakar motor dan menempuh jarak jauh, karena membeli air membutuhkan biaya yang besar.

 

“Kalau beli bensin bisa untuk kemana-mana, meski jaraknya jauh ya tetap mengambil air dari pancuran, sekalian mandi dan mencuci,”katanya.

 

Bantuan air kali ini datang dari para relawan Human Initiative, yang merespons permohonan warga sejak dua pekan lalu. Sebanyak 30 ribu liter air diberikan kepada warga yang terdampak kekeringan, yang telah dirasakan sejak awal Agustus 2024. 

 

“Kami berharap bantuan ini bisa meringankan beban warga, setidaknya untuk beberapa waktu ke depan,” ujar Ahmad Rifai, salah seorang relawan yang terlibat dalam distribusi bantuan air.

 

Krisis air bersih yang terus berlanjut ini masih menjadi tantangan besar bagi warga Pacitan, terutama di wilayah-wilayah yang belum mendapat curah hujan yang cukup. Warga berharap bantuan air bersih terus mengalir hingga musim kemarau benar-benar berakhir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Hujan Deras Picu Longsor di Nawangan Pacitan, Satu Rumah Warga Rusak

21 Mei 2025 - 06:38 WIB

Longsor Tutup Jalan Antar Dusun di Jatigunung, Akses Kembali Normal Setelah Gotong Royong Warga dan Polisi

20 Mei 2025 - 17:57 WIB

Nawangan Kembali Diterjang Longsor, Dua Rumah Warga Rusak

16 Mei 2025 - 21:17 WIB

DAM Kedung Sapi Ambrol, Masjid di Jetis Kidul Terancam Longsor

15 Mei 2025 - 20:18 WIB

Hujan Deras Disertai Angin, Pohon Tumbang Timpa Garasi Warga Pacitan

15 Mei 2025 - 20:01 WIB

Trending di Bencana Alam