Pacitan, lensapacitan.com, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pacitan akan menggelar debat pertama pasangan calon bupati dan wakil bupati pada 19 Oktober 2024. Debat ini bertujuan untuk memaparkan visi-misi serta strategi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah. Debat akan diselenggarakan di halaman KPU Pacitan mulai pukul 19.00 WIB.
Ketua KPU Pacitan, Aswika Budhi Arfandy, menjelaskan bahwa karena keterbatasan lokasi, hanya pihak tertentu yang dapat memasuki area debat.
“Kami membatasi pihak yang bisa masuk ke area KPU karena lokasi yang cukup sempit. Hanya tim pemenangan, tim pendukung yang memiliki ID card, serta undangan VVIP yang diizinkan hadir,” ujar Aswika.
Debat ini akan diikuti dua pasangan calon, Ronny Wahyono – Wahyu Saptono Hadi dan Indrata Nur Bayuaji – Gagarin. Debat ini akan dihadiri oleh 50 pendukung masing-masing pasangan calon yang mendukung paparan program-program unggulan mereka.
Metode debat dibagi dalam beberapa segmen, yaitu paparan visi dan misi, menjawab pertanyaan dari panelis, saling menanggapi pertanyaan antar pasangan calon, hingga pernyataan penutup dari masing-masing kandidat.
Selain debat pertama ini, KPU Pacitan juga telah menyiapkan dua sesi debat lanjutan. Sesi kedua akan digelar pada 2 November 2024, dengan tema “Meningkatkan Pelayanan kepada Masyarakat dan Menyelesaikan Persoalan Daerah.”
Sesi ketiga akan diadakan pada 16 November 2024, dengan tema “Menyelaraskan Pembangunan Daerah dengan Program Nasional untuk Memperkokoh Kesatuan Republik Indonesia.”
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pacitan telah menetapkan lima orang panelis untuk debat publik pasangan calon bupati dan wakil bupati Pacitan. Panelis tersebut berasal dari kalangan akademisi, dengan mayoritas berasal dari kampus-kampus lokal.
Masing-masing kampus di Pacitan mengirimkan satu orang sebagai perwakilan untuk menjadi panelis dalam acara ini. Para panelis ini dipilih secara independen, memastikan bahwa mereka tidak terafiliasi dengan pasangan calon mana pun dan tidak terlibat dalam tim pemenangan.
Hal ini diharapkan dapat menjaga netralitas dan objektivitas dalam proses debat, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan berimbang terkait visi, misi, serta program para kandidat. (Not)