Menu

Mode Gelap
Sopir Mengantuk, Truk Hino Hantam Tebing di Jalur Tegalombo Program MBG Buka Lapangan Kerja, Warga Pacitan Kini Punya Pekerjaan Tetap Tim Gabungan Tertibkan Baliho Kedaluwarsa di Jalur Protokol Kota Pacitan Jalan Santai dan Lomba Sambung Lagu Meriahkan HUT PGRI, HGN 2025 dan HUT ke-54 Korpri di Tegalombo Pemkab Pacitan Serahkan SK kepada 2.307 PPPK Paruh Waktu, Bupati: Tetap Bekerja dengan Ikhlas 45 Desa di Pacitan Belum Bisa Cairkan Dana Desa Tahap II, KPPN: Menunggu Instruksi Pusat

Kesehatan

Kasus Leptospirosis Menurun di Ngadirojo, Puskesmas Gencarkan Pencegahan

badge-check


 Kasus Leptospirosis Menurun di Ngadirojo, Puskesmas Gencarkan Pencegahan Perbesar

Ngadirojo – Kasus Leptospirosis atau yang dikenal masyarakat sebagai “virus tikus” masih menjadi perhatian serius di Kecamatan Ngadirojo, terutama saat musim tanam hingga panen. Meski demikian, pada tahun ini angka kasus menunjukkan penurunan signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Kepala UPT Puskesmas Ngadirojo, dr. Rini Endrawati, mengungkapkan bahwa tren penurunan ini menjadi hasil dari pembelajaran dan penanganan intensif yang dilakukan tahun-tahun sebelumnya.

“Tahun ini angka kejadian Leptospirosis turun signifikan, belajar dari kasus tahun sebelumnya,” ujarnya ditulis Minggu (11/5/2025).

Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira, yang ditularkan melalui air atau tanah yang terkontaminasi urin tikus. Gejala yang muncul di antaranya pusing, gelisah, mual muntah, diare, demam , serta nyeri pada kaki atau betis.

Sebagai langkah antisipasi, Puskesmas Ngadirojo bersama lintas sektor terus menggencarkan upaya pencegahan. Selain sosialisasi kepada masyarakat, juga dilakukan pemasangan perangkap tikus (trap) di sejumlah titik yang terdeteksi adanya kasus.

“Bahkan, dilakukan pembedahan sampel ginjal tikus untuk mengidentifikasi keberadaan bakteri leptospira,”jelasnya.

Puskesmas juga melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) secara langsung dengan melibatkan forkopimca , pemerintah desa dan tokoh masyarakat. Sosialisasi mengenai Leptospirosis juga disebarkan melalui media elektronik seperti WhatsApp, website, serta media sosial milik Puskesmas Ngadirojo.

“Dengan sinergi berbagai pihak, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama saat musim penghujan, demi menekan penyebaran penyakit yang berpotensi mematikan ini,” pungkasnya (not)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Molamil Papa”, Inovasi Jemput Bola Nakes untuk Tingkatkan Kesehatan Ibu Hamil di Daerah Terpencil

5 November 2025 - 09:14 WIB

Agar Aman dan Sehat, Penjamah Makanan MBG di Pacitan Dapat Pembekalan Higiene Sanitasi

26 Oktober 2025 - 19:37 WIB

Jaga Kualitas Makan Bergizi Gratis, BGN Gelar Bimtek Penjamah Makanan di Pacitan

25 Oktober 2025 - 16:48 WIB

Program STBM di Desa Tegalombo Pacitan Capai 75 Persen, Target Rampung 2026

22 September 2025 - 11:21 WIB

DPRD Pacitan Soroti Pelayanan RSUD, Jumlah Dokter Belum ideal Untuk Layani Pasien Harian

27 Agustus 2025 - 12:18 WIB

Trending di Kesehatan