ARJOSARI – lensapacitan.com, Pembangunan jembatan Gegeran baru mencapai tiang dan sayap jembatan. Warga sangat menantikan jadinya jembatan penghubung antar kecamatan itu. Untuk sementara warga nekat menyeberangi sungai Grindulu.
‘’Inginnya ya cepat selesai, penting sekali jembatan ini untuk warga sini,’’ kata Sukatno, (62) warga Dusun Krajan Wetan, Desa Gegeran, Arjosari, Pacitan (19/11/2019).
Jembatan merupakan penghubung antara Kecamatan Arjosari dengan Tulakan. Keberadaan jembatan Gegeran sangat dibutuhkan untuk membantu aktivitas warga yang hendak menjual hasil bercocok tanam. Baik dari Kecamatan Arjosari ke Kecamatan Tulakan maupun sebaliknya.
Pada musim kemarau ini, warga Kecamatan Arjosari sedikit diuntungkan dengan surutnya aliran sungai Grindulu. Kondisi seperti itu, dimanfaatkan sebagai jalur pintas sembari menunggu jembatan Gegeran rampung dibangun.
‘’Pas kemarau masih bisa nekat menyeberang sungai, tapi kalau musim hujan sudah tidak bisa,’’ ujarnya.
Sekitar 300 meter sebelah utara jembatan, warga biasa menerobos aliran Sungai Grindulu. Terlebih, mereka yang mengemudikan kendaraan roda empat atau lebih. Namun, tak jarang pula mereka yang bermotor ikut-ikutan nekat dengan dalih jarak lebih dekat.
Sukatno mengatakan, sebenarnya ada jalur lain yang bisa ditempuh. Namun, mesti memutar jauh hingga dua kali lipat.
‘’Dari sini ke Tulakan kalau menerabas sungai cukup satu jam. Kalau harus lewat Pacitan, bisa sekitar dua jam,’’ ungkapnya.(not)