TEGALOMBO – lensapacitan.com, Setelah hilang selama 23 hari Soirah akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Jasad nenek berusia 51 tahun asal Desa Tahunan, Tegalombo itu mulai membusuk sehingga menimbulkan bau tidak sedap. ‘’ Dari laporan tim kami dari Kecamatan Tegalombo, Kasi Trantib bahwa Soirah ditemukan warga dalam kondisi meninggal dunia. Jasad korban berada di bawah batu, ’’ ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Didik Alih Wibowo.
Penemuan jasad Soirah bermula saat Dwi Ahmad, warga Desa Ploso Tegalombo hendak memancing di sungai Bandu. Mendadak dia mencium bau busuk. Kontan, Dwi mencari asal muasal bau busuk tersebut. Hingga akhirnya ditemukan sosok jasad manusia yang tersembunyi dibalik batuan sungai meski sebelumnya dikira bangkai binatang. ‘’ Terlihat dari kakinya, ’’ tambahnya.
Kabar temuan jasad manusia tersebut diceritakan kepada warga lainnya. Setelah diperiksa, jasad tersebut memang Soirah. Terlihat dari ciri fisik dan pakaian yang dikenakan. Hingga akhirnya petugas pun melakukan evaluasi dibantu warga sekitar. ‘’ Setelah dievakuasi, sekitar pukul 19.00 jasad dikebumikan, ’’ tuturnya.
Menurutnya korban meninggalkan rumah sejak pukul 14.00, Kamis (4/4). Namun hingga petang, ibu dua orang anak itu tidak juga pulang. Muncul dugaan jika korban hanyut terseret arus Sungai Bandu. Pasalnya ditemukan caping dan celana korban di sungai yang jaraknya hanya terpaut 200 meter itu. Sedangkan saat menghilangnya Soirah memang sedang hujan lebat dan sungai banjir. Sementara pencarian tidak kunjung membuahkan hasil. ‘’ Karena air sudah mulai surut akhirnya ditemukan, ’’ imbuhnya. (fer)