Menu

Mode Gelap
Seorang Jemaah Pacitan Tertunda Kepulangannya karena Sakit, Masih Dirawat di Madinah Tiga Lifter Putri Pacitan Borong 8 Medali di Porprov Jatim 2025 Antisipasi Wisatawan Tenggelam, Petugas Tempatkan Ban dan Rambu Larangan Berenang 10.689 Peserta PBI-JK di Pacitan Dinonaktifkan, Warga Diminta Segera Cek Kepesertaan Disparbudpora Pacitan Siap Sambut Wisatawan Saat Libur Panjang Sekolah Akibat Crane Tak Berfungsi, Truk Pengangkut Tiang Listrik Terguling

Ekonomi

Harga Telur Naik, Biaya Produksi Usaha Kue Meningkat

badge-check
Harga Telur
seorang karyawan menata kue di outlet/ foto: trinoto

PACITAN, lensapacitan.com – Lonjakan harga telur juga dirasakan dampaknya oleh pengusaha kuliner di Pacitan. Mereka pun harus memutar otak agar tetap bertahan. Di sisi lain kualitas produk tetap harus dijaga agar tak ditinggalkan pelanggan.

Satu di antara pengusaha yang terkena imbas kenaikan harga telur adalah Citra Dewi Noviani. Meski terasa berat, namun pemilik usaha Pastry and Cake ini memilih tak meningkatkan harga jual. Ukuran produknya pun tetap seperti biasa.


“kenaikan harga telur berimbas pada cost produksi meningkat, keuntungan kami menurun,” ujarnya.

Tentu saja, keputusan Citra bukan bebas risiko. Biaya produksi yang bertambah tanpa diimbangi kenaikan harga berakibat pendapatan tak sebanyak biasanya. Pun begitu dirinya tetap optimis pada saatnya harga telur kembali normal dan dapat mengembalikan keuntungannya seperti semula.


“kami tak berani menaikan harga, takut pelanggan malah pergi, karena masyarakat tak setiap hari mengonsumsi roti,”ujar pemilik huriya Pastry an Cake ini

Sebagai pengusaha, Citra cukup kenyang dengan pengalaman menghadapi masa sulit. Hanya saja, selama ini dirinya berkomitmen mengedepankan pelayanan kepada pelanggan. Salah satunya dengan menjaga cita rasa serta memastikan bahan baku sesuai standar.


” Tidak bisa mengurangi komposisi, Agra tidak berubah rasa,”paparnya.

Hingga saat ini harga telur di pasaran memang belum stabil. Oleh karena itu, upaya terbaik yang mesti dilakukan pengusaha seperti Citra adalah bertahan. Terlebih, Cita juga harus menghidupin puluhan  orang karyawan. Citra mengatakan kebutuhan telur untuk bahan baku roti cukup besar. Dari puluhan varian produk yang dibuat, tiap harinya rata-rata menghabiskan telur sebanyak 100 kg. Pasokan sebanyak itu diperoleh dari distributor secara berlangganan.


“kalau Harag dari distributor masing 29 ribu, karena sudah langganan. dengan Harga saat ini beban cost produksi dan keuntungan tidak sesuai,”pungkasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Seorang Jemaah Pacitan Tertunda Kepulangannya karena Sakit, Masih Dirawat di Madinah

29 Juni 2025 - 18:12 WIB

Ribuan Lansia di Pacitan Terima Bantuan Tunai Rp500 Ribu dari Program PKH Plus

18 Juni 2025 - 12:14 WIB

Peternak Pacitan Bangga, Sapi Peliharaannya Dibeli Presiden Prabowo untuk Kurban

5 Juni 2025 - 12:42 WIB

MFA Sebagai Penjamin Akuntabilitas dan Keamanan Pengguna

5 Juni 2025 - 11:45 WIB

Menteri Ekraf Dampingi Prabowo Sambut Presiden Macron di Borobudur

29 Mei 2025 - 21:15 WIB

Trending di Ekonomi