Harga Telur Naik, Biaya Produksi Usaha Kue Meningkat - Lensa Pacitan

Menu

Mode Gelap
Gempa Bumi Terus Terjadi di Pacitan, BPBD Catat 62 Gempa Selama Awal Januari Gebrak Rumah di Ngadirojo, Bersatu Lawan Ancaman DBD 67 Sapi Mati, Kasus PMK Bertambah Jadi 1006 Ekor PMK Ibarat Sariawan, Ini Langkah Mengatasinya Gebrak Kandang di Ngadirojo, Upaya Bersama Tangani PMK pada Ternak Hiswana Migas Ingatkan Pengecer LPG 3 Kg Tidak Naikkan Harga Semena-mena

Ekonomi

Harga Telur Naik, Biaya Produksi Usaha Kue Meningkat

badge-check
Harga Telur
seorang karyawan menata kue di outlet/ foto: trinoto

PACITAN, lensapacitan.com – Lonjakan harga telur juga dirasakan dampaknya oleh pengusaha kuliner di Pacitan. Mereka pun harus memutar otak agar tetap bertahan. Di sisi lain kualitas produk tetap harus dijaga agar tak ditinggalkan pelanggan.

Satu di antara pengusaha yang terkena imbas kenaikan harga telur adalah Citra Dewi Noviani. Meski terasa berat, namun pemilik usaha Pastry and Cake ini memilih tak meningkatkan harga jual. Ukuran produknya pun tetap seperti biasa.


“kenaikan harga telur berimbas pada cost produksi meningkat, keuntungan kami menurun,” ujarnya.

Tentu saja, keputusan Citra bukan bebas risiko. Biaya produksi yang bertambah tanpa diimbangi kenaikan harga berakibat pendapatan tak sebanyak biasanya. Pun begitu dirinya tetap optimis pada saatnya harga telur kembali normal dan dapat mengembalikan keuntungannya seperti semula.


“kami tak berani menaikan harga, takut pelanggan malah pergi, karena masyarakat tak setiap hari mengonsumsi roti,”ujar pemilik huriya Pastry an Cake ini

Sebagai pengusaha, Citra cukup kenyang dengan pengalaman menghadapi masa sulit. Hanya saja, selama ini dirinya berkomitmen mengedepankan pelayanan kepada pelanggan. Salah satunya dengan menjaga cita rasa serta memastikan bahan baku sesuai standar.


” Tidak bisa mengurangi komposisi, Agra tidak berubah rasa,”paparnya.

Hingga saat ini harga telur di pasaran memang belum stabil. Oleh karena itu, upaya terbaik yang mesti dilakukan pengusaha seperti Citra adalah bertahan. Terlebih, Cita juga harus menghidupin puluhan  orang karyawan. Citra mengatakan kebutuhan telur untuk bahan baku roti cukup besar. Dari puluhan varian produk yang dibuat, tiap harinya rata-rata menghabiskan telur sebanyak 100 kg. Pasokan sebanyak itu diperoleh dari distributor secara berlangganan.


“kalau Harag dari distributor masing 29 ribu, karena sudah langganan. dengan Harga saat ini beban cost produksi dan keuntungan tidak sesuai,”pungkasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Hiswana Migas Ingatkan Pengecer LPG 3 Kg Tidak Naikkan Harga Semena-mena

15 Januari 2025 - 22:37 WIB

Harga Kedelai Naik Rp1.700, Biaya Produksi Tahu di Pacitan Membengkak

14 Januari 2025 - 14:33 WIB

Harga Kedelai Naik Pabrik Tahu Pacitan

Gas LPG 3 Kilogram Naik Rp2.000, Berlaku Mulai 15 Januari 2025

13 Januari 2025 - 16:35 WIB

Warga Pacitan Berburu Diskon Listrik 50 Persen

2 Januari 2025 - 10:35 WIB

Gurihnya Cuan dari Tiwul Instan, Omzet Jutaan Rupiah Per Bulan

30 Desember 2024 - 17:52 WIB

Trending di Ekonomi