Menu

Mode Gelap
Hendak Pulang dari Masjid, Lansia di Pacitan Jadi Korban Kecelakaan Festival Ronthek Pacitan 2025 Usai, Serap Anggaran Rp 410 Juta, Ini daftar Juaranya Pring Sedhapur’ Tulakan Usung Tema Gerhana Bulan, Sajikan Atraksi Sarat Nilai Rontek Tegalombo Usung Tema “Murwokolo”, Pukau Penonton dengan Nuansa Islami Ronthekantrupus Punung Tampil Memukau, Usung Konsep Ramah Lingkungan di Festival Rontek 2025 Legenda Lembah Lembu Jadi Suguhan Memikat dari Kecamatan Bandar di Panggung Ronthek 2025

Peristiwa

Gempa Bumi Terus Terjadi di Pacitan, BPBD Catat 62 Gempa Selama Awal Januari

badge-check


					Gempa Bumi Terus Terjadi di Pacitan, BPBD Catat 62 Gempa Selama Awal Januari Perbesar

PACITAN – lensapacitan.com, Gempa bumi kembali mengguncang wilayah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terbaru terjadi pada Jumat (17/1/2025) pukul 10.43 WIB dengan magnitudo 3,1. Lokasi gempa berada di 9,28 LS dan 111,41 BT, atau sekitar 126 km tenggara Pacitan, dengan kedalaman 142 km.

Dari laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, sepanjang awal Januari 2025 telah terjadi 62 gempa di wilayah tersebut dengan magnitudo antara 1,8 hingga 4,9. Namun, hanya dua di antaranya yang dirasakan oleh masyarakat, yaitu gempa dengan kekuatan di atas 4,0 skala richter.

“Jika dibandingkan dengan Januari 2024, jumlah gempa kali ini lebih sedikit. Tahun lalu, dalam periode yang sama, tercatat 122 gempa dengan intensitas 2,0 hingga 4,0 SR,” ungkap Radite Suryo Anggono, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan saat dihubungi Lensa Pacitan.

Ia juga menjelaskan bahwa zona gempa di selatan Pulau Jawa, khususnya Pacitan, tergolong aktif. Monitoring BMKG menunjukkan adanya peningkatan aktivitas kegempaan di zona subduksi lempeng Indo-Australia yang terletak di selatan Pacitan. “Ini terlihat dari kluster gempa yang lebih aktif dibanding wilayah sekitarnya,” jelasnya.

BPBD terus melakukan sosialisasi terkait mitigasi mandiri dengan prinsip “20-20-20”, Jika terjadi gempa selama 20 detik, Segera lakukan evakuasi setelah gempa dan Cari tempat yang lebih tinggi dengan ketinggian minimal 20 meter untuk menghindari tsunami.

Radite juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Periksa bangunan tempat tinggal untuk memastikan ketahanan terhadap gempa dan hindari bangunan yang retak atau rusak,” tambahnya. (not)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Mahasiswi Asal Kebonagung Tewas dalam Kecelakaan di Tegalombo, Ini Kronologinya

2 Juli 2025 - 18:51 WIB

Akibat Crane Tak Berfungsi, Truk Pengangkut Tiang Listrik Terguling

22 Juni 2025 - 18:06 WIB

Tabrakan di Jalur Pacitan–Trenggalek, Pelajar Luka Serius akibat Lampu Motor Mati

22 Juni 2025 - 09:48 WIB

Jasad Anak Perempuan Korban Tenggelam di Pancer Ditemukan, Dua Lainnya Masih Dicari

21 Juni 2025 - 13:14 WIB

Empat Orang Terseret Ombak di Pantai Pancer Door Pacitan, Satu Ditemukan Meninggal Dunia

21 Juni 2025 - 05:22 WIB

Trending di Peristiwa