Menu

Mode Gelap
Gedung Diklat BKPSDM Pacitan Siap Difungsikan Jadi Sekolah Rakyat Seorang Jemaah Pacitan Tertunda Kepulangannya karena Sakit, Masih Dirawat di Madinah Tiga Lifter Putri Pacitan Borong 8 Medali di Porprov Jatim 2025 Antisipasi Wisatawan Tenggelam, Petugas Tempatkan Ban dan Rambu Larangan Berenang 10.689 Peserta PBI-JK di Pacitan Dinonaktifkan, Warga Diminta Segera Cek Kepesertaan Disparbudpora Pacitan Siap Sambut Wisatawan Saat Libur Panjang Sekolah

Kesehatan

Gebrak Rumah di Ngadirojo, Bersatu Lawan Ancaman DBD

badge-check


					Gebrak Rumah di Ngadirojo, Bersatu Lawan Ancaman DBD Perbesar

PACITAN – lensapacitan.com, Untuk mengantisipasi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), Pemerintah Kecamatan Ngadirojo menggelar Gerakan Bersama Serentak Bersih Rumah dan Bersih Kandang (Gebrak Rumah) pada Kamis, 16/1/2025). Aksi ini melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah desa, sekolah, tokoh agama, hingga pemuda.

Salah satu lokasi kegiatan adalah SDN 1 Hadiluwih, Kecamatan Ngadirojo. Puluhan siswa dan guru terlihat antusias membersihkan sampah plastik dan rumput liar di lingkungan sekolah. Kegiatan ini semakin semarak dengan kehadiran Forkopimcam Ngadirojo, yakni Camat Nanang Hadwijono, Kapolsek AKP Makhmudi Kurniawan, Kepala Puskesmas Ngadirojo dr. Rini Endrawati, dan Kepala Puskesmas Wonokarto dr. Derry Herdimas.

Selain memantau, rombongan Forkopimcam juga turut membantu siswa membersihkan lingkungan sekolah. Mereka memeriksa tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, termasuk bak mandi, untuk memastikan tidak ada jentik nyamuk.

Camat Ngadirojo, Nanang Hadwijono, menjelaskan bahwa Gebrak Rumah bertujuan memutus rantai penularan DBD melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN). “Pembersihan lingkungan di rumah, sekolah, tempat ibadah, dan fasilitas umum adalah kunci utama menekan kasus DBD,” tegasnya.

Gebrak Rumah Serentak ini dilakukan di 18 desa se Kecamatan Ngadirojo, Meliput warga, instansi pemerintah desa, Sektor pendidikan dan tempat umum.

Kepala Puskesmas Ngadirojo, dr. Rini Endrawati, menyebutkan bahwa kader Jumantik telah dikerahkan untuk memantau jentik secara rutin. “Kader kami terus melakukan pemeriksaan di lingkungan masing-masing,” ujarnya.

Berdasarkan data Puskesmas Ngadirojo, pada tahun 2024 terdapat 225 kasus DBD, dengan Desa Hadiwarno mencatat jumlah tertinggi sebanyak 36 kasus. Sementara itu, pada awal Januari 2025, sudah tercatat 15 kasus baru, di mana 7 pasien masih dirawat inap di Puskesmas Ngadirojo.

Melalui Gebrak Rumah, diharapkan kasus DBD di Kecamatan Ngadirojo dapat ditekan secara signifikan, sehingga kesehatan masyarakat tetap terjaga. (not)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

10.689 Peserta PBI-JK di Pacitan Dinonaktifkan, Warga Diminta Segera Cek Kepesertaan

25 Juni 2025 - 15:37 WIB

Gemaharjo Targetkan Sanitasi Sehat, Warga Dapat Bantuan Jamban Modern

18 Juni 2025 - 12:55 WIB

Warga Pacitan Antusias Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis

6 Juni 2025 - 13:21 WIB

Kasus Leptospirosis Menurun di Ngadirojo, Puskesmas Gencarkan Pencegahan

11 Mei 2025 - 10:28 WIB

Kasus Leptospirosis di Pacitan Menurun, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada di Musim Penghujan

11 Mei 2025 - 10:21 WIB

Trending di Kesehatan