Pacitan – Dua perahu nelayan mengalami insiden tragis di perairan Pantai Pancer Dorr, Kamis (27/2/2025) pagi. Salah satu nelayan, Alan Leo Prabastian (18), nyaris kehilangan nyawa setelah perahu yang ia bawa tergulung ombak besar.
Nelayan muda asal Dusun Ngemplak, Desa Sirnoboyo, itu ditugaskan oleh pemilik perahu, Bowo, untuk memindahkan kapal menuju muara Sungai Grindulu guna perbaikan. Namun, di tengah perjalanan, mesin perahu tiba-tiba mati. Alan berusaha menyalakannya kembali, tetapi ombak besar datang lebih cepat.
Tak berselang lama, perahu dihantam gelombang hingga karam. Alan yang terjebak di perairan segera melompat ke laut dan berusaha menyelamatkan diri. “Beruntung, nelayan lain yang melihat kejadian itu segera melempar pelampung, hingga korban bisa berenang ke tepian dan selamat,” ujar Komandan Pos Pengamatan Tamperan, Letda Laut Agung Utomo.
Upaya evakuasi pun segera dilakukan. Namun, gelombang tinggi yang masih mengancam justru membuat satu perahu lainnya ikut tergulung. “Badan perahu yang digunakan evakuasi patah akibat hantaman ombak,” tambah Agung.
Sekitar pukul 10.40 WIB, Tim SAR gabungan dari TNI AL, Polairud, BPBD, Damkar, dan UPT Pelabuhan Tamperan bergerak mengevakuasi kapal yang rusak. Satu perahu berhasil ditarik ke pinggiran muara, sementara satu lainnya masih terikat dan karam di tepi pantai.
Sementara itu, Alan yang sempat terseret ombak akhirnya dievakuasi menggunakan perahu karet BPBD ke Masjid Apung. Berkat respon cepat para nelayan dan tim penyelamat, insiden ini tidak memakan korban jiwa.