Menu

Mode Gelap
Keracunan Gas di Terowongan, Dua Penambang Pacitan Meninggal Dunia Dua Pekerja Tambang Batu Ungkal di Pacitan Tewas Diduga Karena Menghirup Gas Sakit Hati Disebut Cucu Pungut, Remaja di Pacitan Tega Bacok Neneknya Kemenag Gandeng Axioo dan Intel Latih Guru Madrasah di Pacitan Hadapi Era AI Klub Bhayangkara SKP Pacitan, Raih Juara 4 Kejurprov Antar Klub U-19 Piala Walikota Surabaya 2025 Pernikahan Viral Pacitan: Tamu Undangan Dapat ‘Angpao’ Usai Saksikan Shela-Tarman Janji Suci

Ekonomi

Didemo Mahasiswa PMII, Ini Respons Kepala Dinas Perikanan Pacitan

badge-check


 Didemo Mahasiswa PMII, Ini Respons Kepala Dinas Perikanan Pacitan Perbesar

Pacitan – Lensa Pacitan, Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pacitan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan, Kamis (1/5/2025). Mereka menyoroti bobroknya sistem pengelolaan hasil perikanan yang dinilai hanya menguntungkan tengkulak dan pemodal besar, sementara nelayan kecil terus dibiarkan terpuruk.

Dalam aksi yang bertepatan dengan Hari Buruh tersebut, massa mahasiswa menggelar audiensi dengan pihak dinas untuk menyampaikan sederet persoalan akut yang selama ini membelit sektor perikanan. Ketua PMII Pacitan, Al Ahmadi, menegaskan bahwa sistem distribusi hasil tangkapan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) saat ini sangat eksploitatif dan tidak transparan.

“Nelayan terjerat hutang operasional kepada tengkulak, lalu dipaksa menjual hasil tangkapannya dengan harga yang sangat rendah. Sementara fungsi lelang di TPI hanya jadi formalitas, tak ada transparansi harga, tak ada keadilan distribusi,” tegasnya.

PMII juga menyoroti absennya fasilitas cold storage di berbagai TPI yang membuat nelayan terpaksa menjual ikan murah saat musim tangkap melimpah karena takut membusuk. Padahal, Pacitan adalah daerah dengan produksi ikan laut terbesar kedua di Jawa Timur.

“Ketika panen melimpah, tidak ada fasilitas penyimpanan. Ini bukti bahwa anggaran pemerintah belum menyentuh kebutuhan dasar nelayan,” tambahnya.

Ironisnya, kata PMII, banyak hasil laut Pacitan yang terbuang sia-sia karena tidak adanya unit pengolahan hasil perikanan di daerah. Nilai tambah justru dinikmati oleh pihak luar, sementara masyarakat lokal hanya menjadi penyedia bahan mentah.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan, Bambang Marhaendrawan, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan dan masukan dari para mahasiswa.

Bambang menyebut pihaknya terus berupaya memperluas pasar, baik di dalam maupun luar daerah, untuk menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan hasil laut.

“Dengan begitu, stabilitas harga bisa dipertahankan. Ini terus kami tingkatkan,”katanya.(not)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pusat Oleh-Oleh Pacitan Diserbu Rombongan Bimteknas Demokrat

24 September 2025 - 15:06 WIB

Bajingan, Kuliner Sederhana Pacitan yang Memikat Lidah Tamu Bimteknas Demokrat

23 September 2025 - 13:35 WIB

Ramai Peserta Bimteknas Demokrat, Jualan Pedagang Pancer Dor Laris Manis

23 September 2025 - 13:01 WIB

Bimteknas Demokrat, Berkah Bagi Pengusaha Transportasi Pacitan

22 September 2025 - 11:43 WIB

Dorong Ekonomi Lokal, Koperasi Desa Merah Putih Punjung Resmi Beroperasi

9 September 2025 - 12:55 WIB

Trending di Ekonomi