PACITAN – lensapacitan.com, Pacitan dihadapkan pada potensi terganggunya stok darah di markas Palang Merah Indonesia. Hal itu disebabkan semakin menurunnya jumlah masyarakat yang mendonorkan darahnya. Selama
bulan ramadan ini misalnya, aktifitas donor darah berkurang cukup signifikan. Penurunan jumlah pendonor diketahui dari minimnya stok darah golongan A.
‘’Sejak memasuki bulan suci ramadan
memang para pendonor berkurang,’’ ungkap dr. Erisa Maisutadevi Mara, Kepala Unit Transfusi Darah
(UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Pacitan.
Menurut Erisa, dari tahun ke tahun, animo masyarakat untuk mendonorkan darahnya memang menurun ketika memasuki bulan ramadan. Disamping adanya kekhawatiran puasa akan batal, banyak yang juga takut akan kondisi lemas setelah mendonorkan darah.
‘’Memang kita sarankan juga untuk para pendonor datang di malam hari kita buka,’’ terangnya.
Per Rabu (15/5) lalu misalnya, stok darah di PMI cukup minim. Golongan darah A hanya tersisi 5 kantong darah, B dengan 46 kantong, serta O tersisa 61 kantong, untuk AB 44 kantong darah. Erisa berharap dalam waktu dekat pihaknya dapat menyeimbangkan kembali stok darah yang ada.
‘’Kalau hari-hari biasa golongan darah A itu sekitar 20 kantong paling sedikit dan biasanya itu yang paling rendah AB tapi ini masih cukup banyak,’’ tambahnya.
(not)