Menu

Mode Gelap
Kasus Kriminalitas di Pacitan Turun pada 2025, Namun Sejumlah Kasus Besar Sempat Menghebohkan Inovasi EcoCycle Berbasis IoT–AI Diterapkan di Pacitan, Sinergi Perguruan Tinggi dan Industri Jawab Tantangan Sampah Ibu Rumah Tangga Asal Punung Pacitan Bertabrakan dengan Mobil di Jalur Pacitan–Solo Siap-siap Rumah Penerima Bansos Akan Ditempel Stiker Warga Miskin Diduga Sopir Ngantuk, Toyota Yaris Terbalik di Jalan Pacitan Separuh Jalan Kabupaten Pacitan Rusak, Pempro Jatim Turun Tangan Kirim 500 Drum Aspal

Kesehatan

Anggota DPRD Pacitan Dorong Dinkes Peka Terhadap Penyebaran HIV/AIDS

badge-check


 Anggota DPRD Pacitan Dorong Dinkes Peka Terhadap Penyebaran HIV/AIDS Perbesar

PACITAN – Kabupaten Pacitan tengah menghadapi perbincangan intens terkait dengan meningkatnya kasus penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). 

Komisi II DPRD Pacitan, melalui pernyataan dari anggotanya, Rudi Handoko, menyatakan keprihatinannya terhadap maraknya kasus HIV/AIDS di wilayah ini. Dalam sebuah pertemuan pada Kamis (11/7), Politikus Partai Demokrat menegaskan bahwa Dinkes Pacitan harus lebih peka dan responsif terhadap situasi kesehatan yang ada.

“Dinkes memang mitra Komisi II. Dan dengan adanya penyakit menular ini kami sudah berupaya menekan kepada Dinkes agar sedemikian rupa peka terhadap situasi yang ada,” kata Rudi Handoko.

Menurutnya, upaya telah dilakukan sebelumnya dengan turun langsung ke lapangan, seperti yang pernah dilakukan di Kecamatan Tulakan. “Dulu kami bersama Dinkes sudah pernah mengadakan penekanan di wilayah Kecamatan Tulakan,” ungkapnya.

Konfirmasi dari media massa terkait peningkatan kasus ini telah mendorong Komisi II untuk segera meminta keterangan resmi dari Dinkes Pacitan.

“Kalau teman-teman media sudah menanyakan hal seperti ini tentunya kami akan segera menanyakan ke Dinkes,” tegasnya.

Rudi  juga mengkritik kurangnya keterbukaan Dinkes Pacitan terkait penyakit menular dan berbahaya ini. Dia menekankan agar Dinkes tidak hanya berpangku tangan setelah terjadi kasus baru.

“Memang keterbukaannya kurang. Dan Dinkes jangan hanya berpangku tangan, setelah ada permasalahan ada kasus baru bertindak. Kami akan mempertanyakan dulu kepada Dinkes, dari 12 Kecamatan ini bagaimana caranya untuk mengadakan sosialisasi dan penanganan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kasus Flu Singapura Meningkat, 15 Balita di Pacitan Terinfeksi: Dinkes Minta Orang Tua Perketat Kebersihan Dan Kewaspadaan 

11 Desember 2025 - 14:06 WIB

Molamil Papa”, Inovasi Jemput Bola Nakes untuk Tingkatkan Kesehatan Ibu Hamil di Daerah Terpencil

5 November 2025 - 09:14 WIB

Agar Aman dan Sehat, Penjamah Makanan MBG di Pacitan Dapat Pembekalan Higiene Sanitasi

26 Oktober 2025 - 19:37 WIB

Jaga Kualitas Makan Bergizi Gratis, BGN Gelar Bimtek Penjamah Makanan di Pacitan

25 Oktober 2025 - 16:48 WIB

Program STBM di Desa Tegalombo Pacitan Capai 75 Persen, Target Rampung 2026

22 September 2025 - 11:21 WIB

Trending di Kesehatan