Menu

Mode Gelap
Gedung Diklat BKPSDM Pacitan Siap Difungsikan Jadi Sekolah Rakyat Seorang Jemaah Pacitan Tertunda Kepulangannya karena Sakit, Masih Dirawat di Madinah Tiga Lifter Putri Pacitan Borong 8 Medali di Porprov Jatim 2025 Antisipasi Wisatawan Tenggelam, Petugas Tempatkan Ban dan Rambu Larangan Berenang 10.689 Peserta PBI-JK di Pacitan Dinonaktifkan, Warga Diminta Segera Cek Kepesertaan Disparbudpora Pacitan Siap Sambut Wisatawan Saat Libur Panjang Sekolah

Kesehatan

Desa Jatimalang Endemik DBD, 17 Warga Terinfeksi

badge-check

 ARJOSARI, lensapacitan.com, Sendi Susanti linu-linu, terasa pegal disekujur tubuh meski tak melakukan aktifitas. Demam tinggi tiga hari tak kunjung turun membuatnya tambah panik. Kecurigaannya kian menjadi-jadi, usai warga dusun Krajan Kulon, Jatimalang, Arjosari, itu berobat ke puskemas setempat namun tak kunjung sembuh.

 ‘’Karena masih gak enak badan panas dingin akhirnya hari ketiga saya langsung ke rumah sakit,’’ ujar Susanti

Kaget bukan kepalang, ternyata perempuan paruh baya itu didiaknosa dokter terserang demam berdarah dengue (DBD). Tak hanya, Susanti, anaknya yang masih remaja pun ikut dirujuk ke IGD usai alami gejala serupa. Beruntung, enam hari terbaring dikamar inap. Susanti diijinkan pulang ke rumah. ‘’Saya juga sempat muntah-muntah, badan rasanya linu-linu seperti ditusuk-tusuk,’’ ungkap Susanti

Tak hanya Susanti, Kepala Dusun (Kasun) Krajan Kulon, Jatimalang, Arjosari Agus Setyono mencatat 17 warganya turut dirujuk ke IGD RSUD dr Darsono lantaran alami gejala panas dingin. Dimulai awal penghujan lalu, hingga kini dua orang belum pulang dan masih jalani perawatan. Mulek temuan tersebut berdekatan dalam tiga RT berbeda. 

‘’Kebanyakan tetangga kanan kirinya, gejalanya sama linu-linu dan panas dingin beberapa hari,’’ ungkap Agus

Agus menungkapkan ledakan DBD baru kali ini ditemui di dusunnya. Meski sempat ditemui di periode sebelumnya, namun jumlahnnya tak sebanyak musim penghujan kali ini. Bahkan, saban minggu, masyarakat dikerahkan menggalakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

 Termasuk, memastikan lingkungan tak ditemukan adanya sampah yang berserakan antisipasi tempat bertelurnya jentik. ‘’Kemarin kita lakukan seminggu dua kali, antisipasi jangan sampai ada warga yang terkena DBD lagi,’’ pungkas Agus. (Dn) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

10.689 Peserta PBI-JK di Pacitan Dinonaktifkan, Warga Diminta Segera Cek Kepesertaan

25 Juni 2025 - 15:37 WIB

Gemaharjo Targetkan Sanitasi Sehat, Warga Dapat Bantuan Jamban Modern

18 Juni 2025 - 12:55 WIB

Warga Pacitan Antusias Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis

6 Juni 2025 - 13:21 WIB

Kasus Leptospirosis Menurun di Ngadirojo, Puskesmas Gencarkan Pencegahan

11 Mei 2025 - 10:28 WIB

Kasus Leptospirosis di Pacitan Menurun, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada di Musim Penghujan

11 Mei 2025 - 10:21 WIB

Trending di Kesehatan