Menu

Mode Gelap
Keracunan Gas di Terowongan, Dua Penambang Pacitan Meninggal Dunia Dua Pekerja Tambang Batu Ungkal di Pacitan Tewas Diduga Karena Menghirup Gas Sakit Hati Disebut Cucu Pungut, Remaja di Pacitan Tega Bacok Neneknya Kemenag Gandeng Axioo dan Intel Latih Guru Madrasah di Pacitan Hadapi Era AI Klub Bhayangkara SKP Pacitan, Raih Juara 4 Kejurprov Antar Klub U-19 Piala Walikota Surabaya 2025 Pernikahan Viral Pacitan: Tamu Undangan Dapat ‘Angpao’ Usai Saksikan Shela-Tarman Janji Suci

Kebudayaan

Festival Budaya Rawat Jagat Kembali Digelar dengan Tema Kewaspadaan Bencana

badge-check


 Festival Budaya Rawat Jagat Kembali Digelar dengan Tema Kewaspadaan Bencana Perbesar

Pacitan – Festival Budaya Rawat Jagat akan kembali digelar pada 21 September mendatang, kali ini dengan tema kewaspadaan terhadap bencana dan mara bahaya. Acara yang sudah memasuki tahun ketiga ini mengusung tajuk “Eling lan Waspodo” dan akan diisi dengan berbagai atraksi budaya di beberapa lokasi berbeda di Pacitan.

 

Salah satu venue yang terletak di Jalan Ahmad Yani akan menyajikan tampilan budaya dengan pesan kampanye tentang ancaman bahaya bencana, kesehatan lingkungan, hingga isu megathrust yang kini menjadi perhatian nasional. Abdilah Yusuf, perwakilan dari Konsorsium Kangen Pacitan, menjelaskan, “Urutan acaranya masih sama seperti sebelumnya, hanya tampilan dan konsepnya yang berbeda.”

 

Rawat Jagat #3 dihadirkan sebagai peristiwa kebudayaan yang tidak hanya bertujuan menggerakkan ekosistem kebudayaan lokal, tetapi juga mengolaborasikan tradisi dengan seni pertunjukan kekinian. Salah satu contohnya adalah kebangkitan kembali tari keling dari Kalipelus Kebonagung, yang akan direkonstruksi ulang.

 

Berbeda dari tahun sebelumnya, seluruh prosesi utama akan dilaksanakan di Perempatan Tugu Penceng, termasuk doa bersama dan berbagai pertunjukan seni. Selain fokus pada budaya, festival ini juga menekankan pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Kami juga akan mengadakan workshop pengolahan sampah dan pelepasan penyu sebagai bentuk rasa syukur atas karunia Tuhan,” tambah Abdilah.

 

Festival Rawat Jagat bukan hanya sebuah perayaan budaya, tetapi juga menjadi ajang untuk menyuarakan kesadaran terhadap lingkungan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Festival Kenthong Aji 2025, Sudimoro Hidupkan Tradisi dan Ekonomi Rakyat

21 Agustus 2025 - 10:39 WIB

Festival Ronthek Pacitan 2025 Usai, Serap Anggaran Rp 410 Juta, Ini daftar Juaranya

8 Juli 2025 - 18:54 WIB

Pring Sedhapur’ Tulakan Usung Tema Gerhana Bulan, Sajikan Atraksi Sarat Nilai

8 Juli 2025 - 18:04 WIB

Rontek Garu Bumi Tampil Memukau di Festival Ronthek 2025, Donorojo Raih Juara Penyaji Harapan

8 Juli 2025 - 13:56 WIB

Ronthekantrupus Punung Tampil Memukau, Usung Konsep Ramah Lingkungan di Festival Rontek 2025

7 Juli 2025 - 14:06 WIB

Trending di Kebudayaan