Menu

Mode Gelap
Bhabinkamtibmas Temani Korban Ledakan di Tegalombo Mengungsi Dua Rumah Hancur Rata Dengan Tanah, Polisi Curigai Ledakan Berasal dari Bahan Pembuat Petasan Ledakan Dahsyat Guncang Tegalombo, Lima Warga Luka-Luka dan Dua Rumah Rata dengan Petarung Pacitan Alifan Bagus Ukir Sejarah, Raih Perak di Debut Traditional MMA SEA Games 2025 Solidaritas Tanpa Batas: Ratusan Donasi Terkumpul untuk Korban Bencana Sumatra dan Aceh Menjelang Nataru Dan Dampak MBG Harga Telur di Pacitan Meroket Hingga Rp30 Ribu per Kilogram 

Kebudayaan

Festival Budaya Rawat Jagat Kembali Digelar dengan Tema Kewaspadaan Bencana

badge-check


 Festival Budaya Rawat Jagat Kembali Digelar dengan Tema Kewaspadaan Bencana Perbesar

Pacitan – Festival Budaya Rawat Jagat akan kembali digelar pada 21 September mendatang, kali ini dengan tema kewaspadaan terhadap bencana dan mara bahaya. Acara yang sudah memasuki tahun ketiga ini mengusung tajuk “Eling lan Waspodo” dan akan diisi dengan berbagai atraksi budaya di beberapa lokasi berbeda di Pacitan.

 

Salah satu venue yang terletak di Jalan Ahmad Yani akan menyajikan tampilan budaya dengan pesan kampanye tentang ancaman bahaya bencana, kesehatan lingkungan, hingga isu megathrust yang kini menjadi perhatian nasional. Abdilah Yusuf, perwakilan dari Konsorsium Kangen Pacitan, menjelaskan, “Urutan acaranya masih sama seperti sebelumnya, hanya tampilan dan konsepnya yang berbeda.”

 

Rawat Jagat #3 dihadirkan sebagai peristiwa kebudayaan yang tidak hanya bertujuan menggerakkan ekosistem kebudayaan lokal, tetapi juga mengolaborasikan tradisi dengan seni pertunjukan kekinian. Salah satu contohnya adalah kebangkitan kembali tari keling dari Kalipelus Kebonagung, yang akan direkonstruksi ulang.

 

Berbeda dari tahun sebelumnya, seluruh prosesi utama akan dilaksanakan di Perempatan Tugu Penceng, termasuk doa bersama dan berbagai pertunjukan seni. Selain fokus pada budaya, festival ini juga menekankan pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Kami juga akan mengadakan workshop pengolahan sampah dan pelepasan penyu sebagai bentuk rasa syukur atas karunia Tuhan,” tambah Abdilah.

 

Festival Rawat Jagat bukan hanya sebuah perayaan budaya, tetapi juga menjadi ajang untuk menyuarakan kesadaran terhadap lingkungan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Festival Kenthong Aji 2025, Sudimoro Hidupkan Tradisi dan Ekonomi Rakyat

21 Agustus 2025 - 10:39 WIB

Festival Ronthek Pacitan 2025 Usai, Serap Anggaran Rp 410 Juta, Ini daftar Juaranya

8 Juli 2025 - 18:54 WIB

Pring Sedhapur’ Tulakan Usung Tema Gerhana Bulan, Sajikan Atraksi Sarat Nilai

8 Juli 2025 - 18:04 WIB

Rontek Garu Bumi Tampil Memukau di Festival Ronthek 2025, Donorojo Raih Juara Penyaji Harapan

8 Juli 2025 - 13:56 WIB

Ronthekantrupus Punung Tampil Memukau, Usung Konsep Ramah Lingkungan di Festival Rontek 2025

7 Juli 2025 - 14:06 WIB

Trending di Kebudayaan