Menu

Mode Gelap
Loket SKCK Polres Pacitan Membludak, Pemohon PPPK Rela Berdesakan Saung Konservasi Sido Lestari Diresmikan, 500 Tukik Dilepas di Pantai Soge Anggota Polres Pacitan Jadi Korban Tabrak Lari, Polisi Telusuri Pelaku Lewat Rekaman CCTV HUT ke-24, Demokrat Pacitan Gelar Bhakti Sosial hingga Doa Bersama untuk SBY Dorong Ekonomi Lokal, Koperasi Desa Merah Putih Punjung Resmi Beroperasi Polsek Ngadirojo Sulap Lahan Jadi Posko Ketapel, Wujudkan Ketahanan Pangan

Ekonomi

Harga Gula Pasir Melonjak, Stok Langka di Pasar Minulyo Pacitan

badge-check


					Harga Gula Pasir Melonjak, Stok Langka di Pasar Minulyo Pacitan Perbesar

Pacitan – lensapacitan.com – Gula kini menjadi perbincangan hangat di Pasar Minulyo Baleharjo Pacitan. Selain stok yang langka di pasaran, harganya juga melonjak. Harga gula pasir di tingkat konsumen berkisar antara Rp. 17.500 hingga Rp. 19.000 per kilogram, tergantung jenisnya. 

Pedagang setempat, Mamik, mengungkapkan bahwa harga gula premium merek Gulaku bahkan mencapai Rp. 20.000 per kilogram. Di beberapa toko lain, harga merek Rose brand sudah dibanderol Rp. 22.000 per kilogram, jauh di atas harga normalnya yang hanya Rp. 17.000. 

“Sejak sebelum lebaran, sudah mulai naik,”katanya (22/4/2024). 

Selain harganya yang cukup tinggi bagi pecinta makanan manis, stok gula juga terbatas. Beberapa toko bahkan mengalami kelangkaan karena kiriman dari distributor yang minim. 

Murtini, seorang pedagang, menyebutkan bahwa pasokan gula terakhir yang masuk ke tokonya hanya dua karung berisi 20 kg sejak seminggu sebelum Lebaran. Harga gula pun naik dari Rp. 16.000 menjadi Rp. 17.500 per kilogram. Saat ini, kebanyakan toko hanya menerima satu karung gula per pedagang. “sekarang hanya kebagihan karung satu pedagang,” tuturnya.

Kenaikan harga gula ini juga mendapat keluhan dari konsumen, seperti Aliya, yang menyebutkan bahwa gula adalah kebutuhan penting bagi keluarganya. Kenaikan harga gula ini menjadi perhatian serius, mengingat gula merupakan kebutuhan dapur yang harus selalu tersedia setiap bulan. 

“Meskipun mahal ya tetap beli, karena hampir tiap hari membutuhkan gula untuk minuman,”keluhnya.

Sebagai pecinta makanan manis, Aliya merasa terganggu dengan kenaikan harga gula ini, sebab gula juga dibutuhkan sebagai pemanis kopi dan berbagai makanan lain yang sering dibuat di rumah. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dorong Ekonomi Lokal, Koperasi Desa Merah Putih Punjung Resmi Beroperasi

9 September 2025 - 12:55 WIB

Polsek Ngadirojo Sulap Lahan Jadi Posko Ketapel, Wujudkan Ketahanan Pangan

8 September 2025 - 16:08 WIB

Menteri Ekraf: DPRD dan Pemda Harus Bersinergi Kembangkan Ekonomi Kreatif

31 Agustus 2025 - 16:41 WIB

Bimtek Partai Demokrat di Pacitan Jadi Ajang Promosi Pariwisata dan UMKM Lokal

30 Agustus 2025 - 15:28 WIB

Hotel Parai Beach Resort Pacitan Penuh, Pengunjung Datang dari Berbagai Provinsi

30 Agustus 2025 - 14:35 WIB

Trending di Ekonomi