Menu

Mode Gelap
Agar Aman dan Sehat, Penjamah Makanan MBG di Pacitan Dapat Pembekalan Higiene Sanitasi Jaga Kualitas Makan Bergizi Gratis, BGN Gelar Bimtek Penjamah Makanan di Pacitan Pedet Berkaki Enam Lahir di Pringkuku, Pacitan, Bikin Heboh Warga DBHCHT Pacitan Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan, Dinkes Salurkan Rp 10,28 Miliar untuk Obat dan Renovasi Faskes Keracunan Gas di Terowongan, Dua Penambang Pacitan Meninggal Dunia Dua Pekerja Tambang Batu Ungkal di Pacitan Tewas Diduga Karena Menghirup Gas

Feature

Tradisi Rontek Gugah Sahur di Pacitan Dimulai, Polisi Lakukan Patroli Pengamanan

badge-check


 Tradisi Rontek Gugah Sahur di Pacitan Dimulai, Polisi Lakukan Patroli Pengamanan Perbesar

Kebonagung – Lensa Pacitan, Rontek gugah sahur mulai terlihat di berbagai wilayah Pacitan pada sahur pertama Ramadhan. Kelompok remaja tampak berkeliling kampung dengan memukul bambu sebagai alat musik tradisional untuk membangunkan warga yang hendak menunaikan ibadah sahur.

Di Kecamatan Kebonagung, jajaran Polsek Kebonagung yang dipimpin oleh Iptu Haming Agus Purnama melakukan patroli pengamanan guna mengantisipasi potensi gesekan antar kelompok pemain rontek. Salah satu titik pengamanan dilakukan di perbatasan Jembatan Purwoasri, yang menjadi jalur utama pergerakan kelompok rontek dari berbagai desa.

“Kami bersama Koramil Kebonagung dan perangkat Desa Purwoasri melakukan patroli serta penyekatan di sekitar jembatan Purwoasri. Alhamdulillah, situasi tetap kondusif dan terkendali,” ujarnya Sabtu (1/3/2025).

Ia juga mengimbau para peserta rontek agar tetap menjaga ketertiban dan keamanan selama bulan Ramadhan.

“Kami harap adik-adik yang bermain rontek tetap mengutamakan ketertiban, tidak memicu keributan, dan menghormati masyarakat yang sedang beribadah agar puasa bisa berjalan lebih khusyuk,” tambahnya.

Sebagai bentuk upaya menjaga keamanan, para peserta rontek juga diminta untuk mematuhi sejumlah aturan, di antaranya:

  •  Tidak memasuki wilayah desa lain saat bermain rontek.
  • Tidak mengerahkan massa berlebihan, dengan maksimal 30 orang per kelompok, serta tidak melibatkan anak kecil.
  • Tidak membawa atau membunyikan petasan serta benda berbahaya selain alat rontek.
  • Tidak mengonsumsi minuman keras.
  • Tidak memancing bentrokan atau mengganggu ketertiban umum.

Tradisi rontek gugah sahur sendiri telah menjadi bagian dari budaya lokal di Pacitan. Selain sebagai sarana membangunkan warga untuk sahur, tradisi ini juga menjadi ajang kebersamaan bagi para remaja di bulan suci Ramadhan. (not)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

DWP Diskuperin Pacitan Gelar Fashion Show Batik, Dorong Generasi Muda Cintai Warisan Leluhur

2 Oktober 2025 - 11:30 WIB

Bhabinkamtibmas Tegalombo Sulap Ceker Ayam Jadi Kerupuk Gurih, Berawal dari Mimpi, Omzet Jutaan

18 Agustus 2025 - 20:10 WIB

Rayakan Kemerdekaan, Rumah Zakat dan Pokmas Gelar Aksi Bersih Pantai dan Tanam Mangrove

18 Agustus 2025 - 13:24 WIB

PLN Nusantara Power dan Warga Dersono Gelar Upacara Bendera di Atas Perahu Sungai Maron

17 Agustus 2025 - 11:22 WIB

Seorang Jemaah Pacitan Tertunda Kepulangannya karena Sakit, Masih Dirawat di Madinah

29 Juni 2025 - 18:12 WIB

Trending di Feature