Pacitan – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia tahun 2025 tak hanya diramaikan dengan lomba-lomba dan bazar UMKM seperti biasanya. Di Desa Gemahharjo, Kecamatan Tegalombo, Pacitan, warga menghadirkan suasana berbeda dengan membuka stand atau bazar bernuansa tempo dulu.
Bertajuk Gemah Tempo Dulu, konsep ini sengaja diangkat untuk mengingatkan generasi muda pada kehidupan masyarakat masa lampau yang kini perlahan mulai terlupakan. Kepala Desa Gemahharjo, Harmanto, menjelaskan bahwa ide tersebut muncul dari keinginan untuk menghadirkan kembali suasana desa pada masa lalu, termasuk makanan, peralatan, hingga cara berdagang masyarakat kala itu.
“Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, generasi muda sedikit demi sedikit melupakan kisah terdahulu. Maka melalui bazar ini, kami mencoba mengangkat kembali bahwa seperti inilah suasana Gemahharjo pada waktu itu. Ada kenyamanan, kedamaian, dan kekhasan tersendiri,” ungkapnya Senin (18/8/2025).
Di stand-stand tersebut, pengunjung bisa menemukan beragam kuliner tradisional seperti botok, lontong, kolong, nasi tiwul, utri, bintul, getas telo, nasi jagung, opak, hingga tape singkong. Semua sajian dimasak menggunakan tungku kayu bakar, menambah kesan autentik suasana tempo dulu.
Tak hanya makanan, berbagai barang klasik juga dipamerkan, seperti radio jadul, lampu petromak, hingga peralatan rumah tangga tradisional. Ornamen stand dibuat dari bambu dengan atap jerami dan daun kelapa. Para penjaja makanan pun tampil mengenakan pakaian tradisional, seperti jarik dan kebaya kutu baru.
Plt Camat Tegalombo, Edy Wasana, yang hadir dalam pembukaan bazar, mengapresiasi gagasan tersebut. Menurutnya, konsep ini tidak hanya menambah semarak peringatan HUT RI, tetapi juga menghadirkan nostalgia tentang kehidupan masa lampau.
“Ini kembali mengingatkan kita bahwa kemerdekaan bukan sekadar mengenang perjuangan melawan penjajah, tetapi juga mengenang bagaimana kehidupan para pendahulu kita setelah merdeka,” jelas Edy.
Usai membuka bazar, Edy berkeliling stand sambil mencicipi berbagai makanan tradisional dan menyeruput kopi kletis asli buatan masyarakat Gemahharjo. (not)