PACITAN – lensapacitan.com, Memasuki bulan Desember 2024, Kabupaten Pacitan berada dalam situasi siaga menghadapi puncak musim penghujan. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Erwin Andriatmoko, mengingatkan bahwa curah hujan tinggi pada bulan ini meningkatkan potensi bencana alam, terutama tanah longsor dan banjir.
“Topografi Pacitan yang didominasi lereng dan perbukitan membuat tanah longsor menjadi ancaman utama. Namun, banjir juga perlu diwaspadai, terutama di daerah-daerah rawan genangan air,” ujar Erwin kepada Lensa Pacitan (9/12/2024).
Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan untuk menghindari kerugian harta benda maupun korban jiwa. Kerusakan infrastruktur seperti jalan, talud, dan jembatan, hingga lahan pertanian juga menjadi risiko yang harus diantisipasi.
Erwin mengimbau masyarakat untuk memantau informasi cuaca dari sumber terpercaya dan segera melaporkan jika ada tanda-tanda potensi bencana, seperti pergerakan tanah atau aliran air yang tidak normal. “Dengan kesiapsiagaan bersama, dampak bencana dapat diminimalkan,” tegas mantan Camat Tegalombo ini.
BPBD Pacitan terus siaga 24 jam untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan memastikan penanganan cepat jika bencana terjadi. Warga juga diajak bergotong royong dalam menjaga lingkungan, seperti membersihkan saluran air dan tidak membuang sampah sembarangan, guna mengurangi risiko banjir.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, hingga 9 Desember 2024 tercatat sebanyak 56 kejadian bencana alam melanda wilayah ini, dengan kerugian materiil mencapai Rp748 juta 500 ribu.
Dampak dari bencana tersebut cukup besar, mencakup berbagai sektor kehidupan masyarakat. Sebanyak 31 unit rumah terdampak, 15 titik jalan rusak, 7 titik talud rusak, 4 lahan pertanian warga terdampak, 1 jembatan ambrol, 1 lokasi usaha rusak, 2 unit kandang hewan rusak, dan 1 orang meninggal dunia. (not)