PACITAN – Penutupan pasar hewan akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sapi menjadi sorotan anggota Komisi I DPRD Pacitan, Dodik Prahcoyo. Menurutnya, kebijakan tersebut belum mampu memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi dampak wabah.
Penutupan pasar hewan tak hanya menghentikan aktivitas jual beli sapi, tetapi juga kambing dan hewan ternak lainnya. Situasi ini berdampak besar pada petani dan pedagang yang menggantungkan hidupnya pada perdagangan hewan ternak.
“Makanya, penutupan pasar itu belum menjadi solusi yang tepat,” ujar Dodik Prahcoyo, anggota DPRD Pacitan dari Fraksi PKB, pada Kamis (23/1).
Ia menekankan perlunya pendampingan yang lebih kuat dari pihak terkait untuk para petani. “Saat ini, petani membutuhkan penyuluhan yang dapat menguatkan mental mereka. Perlu koordinasi intensif dengan dinas terkait untuk mendukung langkah-langkah seperti vaksinasi, penyuluhan, hingga edukasi,” imbuhnya.
Menurut Dodik, komunikasi yang baik antara pemerintah, dinas terkait, dan para petani harus terus dibangun. Selain itu, petani juga diharapkan lebih aktif dan kooperatif dalam menjalankan program-program penanggulangan PMK.
“Semua pihak harus bekerja sama agar target dan kesuksesan dalam menanggulangi wabah PMK ini dapat tercapai,” tegas Dodik. (not)