PACITAN – lensapacitan.com, Tren kecelakaan lalu lintas (lakalantas), di Kabupaten Pacitan, tahun ini, mengalami tren peningkatan seiring dengan seringnya kasus kecelakan yang terjadi. Berdasarkan data dari Kepolisian Resort (polres),Pacitan, mencatat setidaknya dalam kurun waktu Januari hingga Mei 2020, total kecelakaan mencapai 115 kejadian, dengan rincian, meninggal dunia sebanyak 12 orang, luka berat nihil, dan luka ringan, mencapai 142 kejadian. Dibandingkan tahun 2019, kenaikan mencapai 18 persen.
Kepala Unit (kanit) Lakalantas Polres Pacitan, Ipda Amrih Widodo, menyebut tahun 2019 dari Januari-Mei hanya 97 kejadian, dengan, luka berat nihil, dan luka ringan 113 kejadian. ‘’namun sejak ada pandemi covid 19 kejadian lakalantas perharinya justru mengalami penurunan, dibanding hari normal sebelum ada korona’’ jelasnya, (22/5/2020). Penurunan tersebut mencapai 70 persen, dimana jika hari normal, perhari laporan kecelakaan mencapai 30 kejadian. Semenjak pandemi hanya berkisar 12-15 kejadian.
Terkait kecelakaan yang paling mendominasi, di Pacitan, menurut Amrih, terjadi pada usia produktif, rentang umur 16-30 tahun. Meningkatnya kecelakaan, faktornya paling utama karena faktor manusia atau pengendara sendiri, hilang kendali, tidak mematuhi aturan lalu lintas, terkadang kurang berhati-hati, selain itu juga kesadaran masih kurang, termasuk mengebut.
Seiring dengan maraknya kasuk kecelakaan yang tergolong tinggi, baik yang sampai menghilangkan nyawa, atau luka-luka, ia berpesan khususnya bagi seluruh pengguna jalan, untuk selalu mentaati aturan berlalu lintas yang sudah ada, hormati sesama pengguna jalan. Gunakan helm atau pelindung kepala, lengkapi surat-surat berkendara, serta hormati pengguna jalan yang lain. ‘’pun kalau mengantuk ya istirahat dulu, jangan memaksakan menyetir’’ terangnya.
Sementara itu untuk kesiapan lebaran, pengamanan tetap di gelar di perbatasan sejak ramadan, dan juga memberikan himbauan melalui banner dan lain sebagainya. termasuk juga melakukan giat operasi atau patroli di sekitar jalur lintas selatan (jls), dan kawasan jalan tentara pelajar, yang biasanya dijadikan ajang tempat berkerumunan. ‘’harapanya masyarakat di situasi seperti ini, agar tidak sering keluar rumah, mulai nongkrong dan kluyuran, sehingga kedepan korona di pacitan bisa menurun, dan usai, bukan malah terjadi ledakan, ‘’ pungkasnya