Menu

Mode Gelap
Memancing setelah Pulang Sekolah, Dua Siswa SMP Bandar Tewas satu Selamat Pria Asal Semarang Tipu Minimarket di Pacitan Bermodus Iuran Kebersihan Hujan Deras Picu Longsor di Nawangan Pacitan, Satu Rumah Warga Rusak Longsor Tutup Jalan Antar Dusun di Jatigunung, Akses Kembali Normal Setelah Gotong Royong Warga dan Polisi Banjarsari Pacitan Gagas Koperasi Merah Putih, Dorong Ekonomi Warga Lewat Potensi Lokal Bangunan Rusak Parah, SDN 2 Ketro Harjo Pacitan Butuh Perbaikan Mendesak

Ekonomi

Nelayan Pacitan Mendapat Bantuan Paket Konversi BBM Ke BBG

badge-check

PACITAN – lensapacitan.com, Sebanyak 180 nelayan dari berbagai  wilayah di Kabupaten Pacitan mendapat bantuan Paket Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG), ini merupakan salah satu program Kemitraan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Komisi VII DPR RI.

Ahmad Wahyu Wardono perwakilan Direktorat Jenderal Minyak Dan Gas Bumi mengatakan, paket bernilai hampir Rp7 juta tersebut merupakan sarana memberi solusi bagi para nelayan saat melaut, yang diklaim dapat menghemat modal antara 40 persen sampai 70 persen.

“Tergantung kondisi melautnya,” kata Dia usai penyerahan hari Selasa (3/12/2019) di halaman Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan.
Paket konversi tersebut diutamakan untuk para nelayan yang menggunakan alat tangkap yang ramah terhadap lingkungan, menggunakan kapal yang berbahan bakar bensin dibawah 5 GT, dan nelayan yang belum pernah memperoleh bantuan serupa dari instansi lain.

Ahmad pada kesempatan tersebut juga mengklaim mesin tersebut disamping lebih irit juga ramah lingkungan, selain itu juga lebih aman saat digunakan untuk mengarungi lautan yang luas. “Yang jelas secara teknis aman. Dan ini bukan barang baru. Artinya sudah banyak diaplikasikan,”tandasnya.

Sementara, Bupati Pacitan Indartato mengaku merasa terbantu dengan bantuan yang baru dilaksanakan pertama kali itu, dengan menurunnya modal untuk melaut dia berharap peningkatan kesejahteraan nelayan di Kabupaten Pacitan dapat semakin meningkat.

Tetapi disisi lain, tabung gas melon sering langka dipasaran, ini tentu menjadi catatan tersendiri bagi Bupati. Pemerintah akan lebih meningkatkan komunikasi dengan pihak-pihak terkait khususnya pertamina untuk menyikapinya. “Kita harus saling mendukung supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan (Kelangkaan gas 3 Kg-red),” harapnya.

Pemberian paket konversi dari BBM ke BBG bagi para nelayan tersebut merupakan awal semakin nyatanya dukungan pemerintah pusat kepada para nelayan Pacitan, tugas selanjutnya adalah selalu memenuhi berbagai persyaratan atau kriteria yang dibutuhkan supaya tahun depan nelayan Pacitan kembali mendapat bantuan.

Pada kesempatan yang sama Politisi Sartono Hutomo Anggota DPR RI Komisi VII Daerah Pemilihan Jawa Timur dari Fraksi Partai Demokrat dikonfirmasi melalui tenaga ahlinya meengucap syukur alhamdulillah kegiatan sosialisasi dan penyerahan paket konversi BBM ke BBG bagi para nelayan berjalan baik.

“Dan ini merupakan program kemitraan antara Komisi VII DPR RI dengan Kementerian ESDM melalui Dirjen migas bekerja sama dengan Pertamina (Persero). Ini adalah bentuk keseriusan kami di DPR RI merealisasikan program dari aspirasi masyarakat dapil Jatim VII meskipun kami baru terlantik pada dua bulan yang lalu,”jelasnya.

Sartono berharap, program ini bermanfaat khususnya untuk para nelayan di Pacitan sehingga melalui program ini mereka bisa makin lebih berdaya dan sejahtera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Banjarsari Pacitan Gagas Koperasi Merah Putih, Dorong Ekonomi Warga Lewat Potensi Lokal

20 Mei 2025 - 14:27 WIB

Didemo Mahasiswa PMII, Ini Respons Kepala Dinas Perikanan Pacitan

1 Mei 2025 - 18:40 WIB

Viral Video Warga Pacitan, Pemkab Pastikan Tak Ada Kendala Pendidikan

30 April 2025 - 18:54 WIB

Koperasi Desa Merah Putih, Diharapkan Jadi Motor Penggerak Ekonomi Desa

26 Maret 2025 - 16:46 WIB

Pertamina dan Hiswana Migas Bagikan 245 Paket Sembako untuk Kuli Panggul di Pasar Tradisional Pacitan

13 Maret 2025 - 12:55 WIB

Trending di Ekonomi