Warga menunggu embernya penuh di salah satu sumber air/ Foto: Lensa Pacitan |
Pacitan terus berlanjut. hujan yang
sempat terjadi beberapa waktu lalu, belum berdampak pada mata air sumur
mereka, warga pun harus mengantri untuk mendapatkan air.
“Warga ambil airnya disini, gantian dengan warga lainnya,”
kata Fatoni Salah satu warga. (22/11/2019)
Kepek Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan, Pacitan mulai mengering. salah satu
sumber yang menjadi andalan warga setempat adalah kali njuruk. namun debit airnya
pun semakin hari semakin mengecil.
“Mulai musim kemarau sudah sulit air dan sekarang debit
airnya terus berkurang, jadi ngambilnya lama,” jelasnya.
air dari sumber dengan cara masuk kedalam bak penampungan. warga pun harus
menunggu warga lainnya selesai mengambil air, biasanya membutuhkan waktu satu sampai
dua jam.
“Setiap orang bawa minimal dua hingga empat jerigen dan
ember, kalau yang datang belakangan harus menunggu 2 sampai 3 jam lamanya,”
kata Siti Rustilah warga lainnya.
kali njuruk ini, lantaran sumber lainya sudah mengering. warga pun harus
menempuh jarah untuk yang cukup jauh, yaitu antara 500 meter hingga 1 kilo
meter.
“Kalau aku dekat dari rumah, tapi warga lain bisa sampai 1
kilometer jareknya, karena tidak ada sumber lain, sudah mengering,” pungasnya.
mencukupi kebutuhan air, meski wilayah tersebut sempat diguyur hujan, namun
debit air berlum bertambah. (not)