Menu

Mode Gelap
Seorang Jemaah Pacitan Tertunda Kepulangannya karena Sakit, Masih Dirawat di Madinah Tiga Lifter Putri Pacitan Borong 8 Medali di Porprov Jatim 2025 Antisipasi Wisatawan Tenggelam, Petugas Tempatkan Ban dan Rambu Larangan Berenang 10.689 Peserta PBI-JK di Pacitan Dinonaktifkan, Warga Diminta Segera Cek Kepesertaan Disparbudpora Pacitan Siap Sambut Wisatawan Saat Libur Panjang Sekolah Akibat Crane Tak Berfungsi, Truk Pengangkut Tiang Listrik Terguling

Kesehatan

Kasus Leptospirosis di Pacitan Menurun, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada di Musim Penghujan

badge-check


					Kasus Leptospirosis di Pacitan Menurun, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada di Musim Penghujan Perbesar

Pacitan – Lensa Pacitan, Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan mencatat tren penurunan kasus Leptospirosis di wilayahnya pada awal tahun 2025. Di Puskesmas Ngadirojo, misalnya, sepanjang tahun 2024 terdapat 117 kasus, sementara hingga awal Mei 2025 hanya ditemukan 51 kasus baru.

Meski demikian, Kepala Dinas Kesehatan Pacitan, dr. Daru Mustikoaji, menyebut data tersebut masih merupakan gabungan antara kasus suspek dan kasus terkonfirmasi positif. Berdasarkan pemetaan wilayah, bulan April dan Mei biasanya menunjukkan tren kenaikan kasus. Namun hingga saat ini, di Kecamatan Ngadirojo baru ditemukan empat kasus positif.

“Ini berkat upaya yang terus dilakukan oleh tenaga kesehatan bersama lintas sektor. Edukasi kepada masyarakat sudah dilakukan secara intensif sejak awal musim penghujan dan menjelang masa panen,” jelas dr. Daru, Minggu (11/5/2025).

Ia menyampaikan bahwa dukungan dari pihak kecamatan dan desa juga sangat besar dalam upaya promosi kesehatan dan pencegahan Leptospirosis. Bahkan, isu ini menjadi bahasan rutin dalam rapat koordinasi lintas sektor yang kini diselenggarakan setiap bulan di tingkat kecamatan.

Salah satu kasus terbaru Leptospirosis dilaporkan pada 10 Mei lalu, menimpa seorang warga Desa Tanjunglor, Kecamatan Ngadirojo. Pasien sempat dirawat intensif di ruang ICU RSUD dr. Darsono Pacitan, namun kini kondisinya berangsur membaik dan telah dipindahkan ke ruang rawat inap.

Untuk mencegah meluasnya penyebaran, Puskesmas terus melakukan berbagai langkah pencegahan. Di antaranya adalah sosialisasi kepada masyarakat, baik secara langsung maupun melalui media. Selain itu, pelacakan terhadap kasus-kasus terduga dilakukan secara aktif, disertai penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui sumber penularan dan memutus rantai penyebaran.

Kerja sama dengan lintas sektor di tingkat kecamatan dan desa terus diperkuat, khususnya dalam hal pelacakan kasus, penyuluhan, serta meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman Leptospirosis.

“Masyarakat harus terus menjaga pola hidup bersih dan sehat, terlebih saat musim penghujan seperti sekarang, karena Pacitan termasuk wilayah endemis Leptospirosis,” pungkas dr. Daru. (not)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

10.689 Peserta PBI-JK di Pacitan Dinonaktifkan, Warga Diminta Segera Cek Kepesertaan

25 Juni 2025 - 15:37 WIB

Gemaharjo Targetkan Sanitasi Sehat, Warga Dapat Bantuan Jamban Modern

18 Juni 2025 - 12:55 WIB

Warga Pacitan Antusias Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis

6 Juni 2025 - 13:21 WIB

Kasus Leptospirosis Menurun di Ngadirojo, Puskesmas Gencarkan Pencegahan

11 Mei 2025 - 10:28 WIB

Satu Napi Tewas, Dewa Elang Rimba Pradana Tambah Daftar Kasus TBC di Pacitan

11 April 2025 - 11:56 WIB

Trending di Kesehatan