Menu

Mode Gelap
Agar Aman dan Sehat, Penjamah Makanan MBG di Pacitan Dapat Pembekalan Higiene Sanitasi Jaga Kualitas Makan Bergizi Gratis, BGN Gelar Bimtek Penjamah Makanan di Pacitan Pedet Berkaki Enam Lahir di Pringkuku, Pacitan, Bikin Heboh Warga DBHCHT Pacitan Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan, Dinkes Salurkan Rp 10,28 Miliar untuk Obat dan Renovasi Faskes Keracunan Gas di Terowongan, Dua Penambang Pacitan Meninggal Dunia Dua Pekerja Tambang Batu Ungkal di Pacitan Tewas Diduga Karena Menghirup Gas

Peternakan

Harga Telur Di Pacitan Anjlok, Peternak Kelimpungan

badge-check

PACITAN, lensapacitan.com, Peternak ayam petelur di Pacitan mengeluhkan anjloknya harga telur ayam di tingkat peternak. Sebelumnya, harga telur ayam di tingkat peternak berada di angka  20 ribu per kilogram. Namun sejak tiga bulan terakhir harganya terus merosot hingga menyentuh angka  16 ribu per kilogram. Salah satu peternak ayam petelur di Dusun Jambu Desa bangunsari , Pacitan. Supanji (58) mengatakan , harga telur yang semakin merosot membuat para peternak banyak  mengalami kerugian. Karena harga jual telur tidak sebanding dengan harga pakan. 

 “hampir tiga bulan harga telur terus merosot, kalau terus terusan kami bisa collapse,” ujar Panji.

Kondisi ini berat ini harus dialami peternah ayam petelur. Pasalnya di sisi lain, harga pakan ternak ayam petelur terus mengalami kenaikan. Saat ini, harga pakan  berada di angka enam ribu per  kilogram. Kenaikan harga pakan seperti jagung, bekatul dan konsentrat  sudah mengalami kenaikan  sejak tahun 2020 lalu. 

Panji memprediksi, merosotnya harga telur di tingkat peternak karena ketersediaan telur melimpah. Namun daya beli atau serapan telur masyarakat berkurang. 

“selain harganya tinggal 16 ribu harga pakan juga naik siknifikan ,” tambahnya.

Menurutnya keadaat tersebut tidak bisa disiasati dengan menggubah porsi pakan ayamnya, karena akan berpengaruh pada kwalitas produksi telur , idealnya jika harga pakan enam ribu perkilogram,  maka harga telur ayam dari peternak yang  berada di atas 19 hingga 20  ribu  per kilogram. Dengan anjloknya harga telur ayam dan naiknya harga pakan membuat para peternak harus menanggung kerugian cukup besar.

 “kalau kami jual dibawah harga standar  kami tidak bisa membayar karyawan  dan angsuran bank,” terangnya.

Panji hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut, ia menyiasati untuk tidak mendistribusikan telurnya ke pedangan terlebih dahulu sembari menggu harga telur mengalami kenaikan. Dirinya tidak berani menjual telur seperti biasanya karena karena tidak sepadan dengan biaya yang dikeluarkan untuk membeli pakan, Panji juga berharap kepada pemerintah daerah  untuk segera melakukan intervensi atau mencari solusi agar harga telur kembali normal dan harga pakan turun.” 

.saya berharap  keterlibatan  pemerintah daerah, misalnya  memberikan bibit jagung kepada para petani, ketika nanti panen harga jagung tidak melambung tinggi dan memberatkan para peternak telur,”harapnya. (hyo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pedet Berkaki Enam Lahir di Pringkuku, Pacitan, Bikin Heboh Warga

25 Oktober 2025 - 06:23 WIB

Desa Jeruk Siap Jadi Kawasan Pengembangan Peternakan Domba Unggulan di Pacitan

6 Agustus 2025 - 13:47 WIB

Vaksinasi PMK di Desa Gondosari, Punung Upaya Mencegah Penyebaran yang Meluas

31 Januari 2025 - 18:46 WIB

Vaksinasi PMK Gencar Dilakukan di Kecamatan Pringkuku, Pacitan

28 Januari 2025 - 14:33 WIB

Pemkab Pacitan Siapkan Ganti Rugi Sapi Terdampak PMK, Ini Syaratnya

26 Januari 2025 - 19:28 WIB

Sugeng Santoso, Kepala Dinas Ketahanan pangan dan Pertanian kabupaten pacitan
Trending di Peternakan