Menu

Mode Gelap
Sakit Hati Disebut Cucu Pungut, Remaja di Pacitan Tega Bacok Neneknya Kemenag Gandeng Axioo dan Intel Latih Guru Madrasah di Pacitan Hadapi Era AI Klub Bhayangkara SKP Pacitan, Raih Juara 4 Kejurprov Antar Klub U-19 Piala Walikota Surabaya 2025 Pernikahan Viral Pacitan: Tamu Undangan Dapat ‘Angpao’ Usai Saksikan Shela-Tarman Janji Suci Viral! Mahar Cek Rp 3 Miliar di Pacitan, Keluarga Sheila Bantah Isu Mempelai Kabur Heboh Mahar 3 Miliar di Pacitan: Pengacara Bantah Isu Suami Kabur dan Cek Kosong!

Ekonomi

Harga Cabai Rawit di Pacitan Tembus 80 Ribu per kilogram

badge-check


PACITAN, lensapacitan.com, Tingginya intensitas hujan belakangan membuat kelangkaan bumbu dapur terjadi di Pacitan. Cabai rawait misalnya, dari biasa dijual Rp 30 hingga Rp 35 ribu saban kilonya kini meroket tembus Rp 80 ribu perkilo. Bahkan beberapa tengkulak ikut membatasi pembelian pedagang imbas kelangkaan barang. Banyak yang busuk kalau hujan jadi langka dari petaninya, ujar Heru Setiawan salah seorang pedagang bumbu dapur pasar Minulyo Pacitan. 

Kenaikan harga tersebut terjadi sepekan terakhir. Pun, perlahan mulai Rp 3 ribu hingga Rp 8 ribu rupiah saban harinya. Pun dia memprediksi, harga tersebut bakal terus melambung dalam beberapa hari kedepan. Imbas pembatasan pasokan dari tengkulak. Ambilnya dari Ponorogo kalau dari sini gak bisa penuhi, karena sama sulit, jelasnya. 
Lonjakan harga juga terjadi tomat, dari semula Rp 6 ribu kini naik dua kali lipat hingga Rp 12 ribu. Tak jauh berbeda dengan cabai, cuaca buruk dituding jadi dalang minimnya stok pangan tersebut. Kalau bawang dan bumbu lainnya mayoritas stabil, naik seribu dua ribu masih wajar, imbuhnya. 
Heru menambahkan, kenaikan harga tersebut sejatinya tak jadi kendala penjualan bumbu dapurnya. Sebaliknya, menurutnya kondisi pandemi justru jadi ancaman keberlangsungan pedagang di Pacitan. Pasalnya, dibanding tahun lalu angka penjualan di kiosnya kian merosot tajam. Di momen libur natal dan tahun baru lalu misalnya, di 2019 silam perputaran penjualan bumbu dapur capai puluhan juta saban harinya. Namun di 2020 lalu, pedagang nyaris rugi lantaran sepinya pembeli. (not/dw) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pusat Oleh-Oleh Pacitan Diserbu Rombongan Bimteknas Demokrat

24 September 2025 - 15:06 WIB

Bajingan, Kuliner Sederhana Pacitan yang Memikat Lidah Tamu Bimteknas Demokrat

23 September 2025 - 13:35 WIB

Ramai Peserta Bimteknas Demokrat, Jualan Pedagang Pancer Dor Laris Manis

23 September 2025 - 13:01 WIB

Bimteknas Demokrat, Berkah Bagi Pengusaha Transportasi Pacitan

22 September 2025 - 11:43 WIB

Dorong Ekonomi Lokal, Koperasi Desa Merah Putih Punjung Resmi Beroperasi

9 September 2025 - 12:55 WIB

Trending di Ekonomi