Menu

Mode Gelap
Peringati Hari Bakti PUPR ke-79, Dinas PUPR Pacitan Gelar Bakti Sosial di Ponpes Nurudh Dholam Banjir Lumpur dari Bukit Kiteran Tutup Akses Jalan dan Isolasi 8 Rumah di Desa Wiyoro Pembersihan Lumpur dan Pemulihan Akses di Dusun Kaliatas Pacitan Belik Brumbung, Situs Bersejarah di Pacitan yang Sarat Nilai Religi Raja Ampat-nya Pacitan, Pesona Eksotis Pantai Kasap Banjir Sungai Cokrokembang, Jembatan Ambrol dan Gerobak Pedagang Hanyut

Ekonomi

Harga Cabai Kian Pedas, Nyaris 100 Ribu perkilo

badge-check



PACITAN, lensapacitan.com – Kenaikan harga cabai menjadi isu yang ramai dikeluhkan masyarakat belakangan ini. Pasalnya harga cabai semakin pedas. Naik terus sejak beberapa pekan terakhir. Cabai rawit, misalnya. Saat ini tembus Rp 95 ribu per kilogram. Padahal, dua minggu yang lalu, harga cabai di Pacitan masih berkisar Rp 85 ribu per kilogram.” saat ini harganya terus naik,’’ kata Marmini, salah seorang pedagang di Pasar Minulyo, Pacitan, kemarin (24/11). 

Lebih lanjut, dia mengatakan hingga saat ini dirinya sulit mendapatkan stok cabai dari para produsen. Sehingga memilih tidak menjual cabai rawit lantaran untung yang didapat tidak sesuai dengan biaya pengiriman. Menurutnya, kenaikan cabai ini biasa terjadi menjelang akhir tahun.“jual cabai ora untung malah rugi (tidak menghasilkan untung malah rugi),” ujarnya.

Pedagang, Lanjut Marmini, hanya menjual cabai keriting dan cabai hijau yang harga jauh lebih miring. Jenis cabai ini masih dibanderol Rp 70 ribu per kilogram. Sementara cabai hijau Rp.40 ribu per kilogram.”dampaknya sepi, sejak tiga hari tidak jualan cabai rawit,” tuturnya.

Mahalnya harga cabai dikeluhkan pembeli, Siti Masruroh, mengaku terpaksa mengurangi jumlah pembelian cabai hingga separo dari biasanya.” dulu Rp 50 ribu dapat satu kilo lebih, sekarang setengah kilo. Mau mahal mau tidak tetap beli, sama- sama butuh kok,” tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja Acep Suherman mengaku pemerintah daerah didapat mengintervensi harga cabai dipasaran. Pasalnya, Pacitan bukan daerah penghasilan cabai. “ karena cabai didatangkan dari luar Pacitan, harga dari produsen sudah mahal, “ tandasnya.  

Lonjakan harga ini, menurut dia, lantaran berkurangnya pasokan dari petani Tulungagung dan Magetan, yang mengalami gagal panen akibat cuaca. Namun begitu, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak panic buying dan membeli sewajarnya.“dari sana ( Tulungagung) harganya juga mahal ,”sebut Acep.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pacitan Masuk Nominasi Satya Lencana Wirakarya Bidang Kelautan Berkat Inovasi Wani Asah Ikan

30 November 2024 - 07:47 WIB

Home Industri Kolong Klitik Cangkring Serap Ratusan Tenaga Kerja

25 November 2024 - 10:39 WIB

Penderes di Pacitan Kini Terlindungi Jaminan Keselamatan Kerja

8 November 2024 - 05:56 WIB

Pemkab Pacitan Genjot Pembangunan di Kecamatan Perbatasan Sudimoro

6 November 2024 - 05:07 WIB

Pemkab Pacitan Lindungi 1.742 Petani Penderes Kelapa dan Aren dengan BPJS Ketenagakerjaan

6 November 2024 - 03:10 WIB

Trending di Ekonomi