PACITAN – Festival Ronthek Pacitan 2025 resmi ditutup setelah seluruh peserta menampilkan pertunjukan terbaik mereka. Ajang budaya tahunan yang berlangsung selama tiga hari ini menyedot perhatian publik dan menghabiskan anggaran hingga Rp 410 juta.
Kepala Bidang Kebudayaan Disparbudpora Pacitan, Sukanto, menjelaskan bahwa dana pelaksanaan festival tidak sepenuhnya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pacitan.
“Support anggaran berasal dari Kementerian Pariwisata sebesar Rp 85 juta, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah Mojokerto Rp 175 juta, dan APBD Pacitan Rp 150 juta,” ungkapnya ditulis Selasa (8/7/2025).
Anggaran tersebut, lanjut Sukanto, digunakan untuk kebutuhan inti pelaksanaan festival. Adapun kebutuhan kostum dan properti ditanggung secara mandiri oleh para peserta. Menariknya, tambahan dana dari Balai Pelestarian Kebudayaan memungkinkan adanya hiburan ekstra seperti Pasar Krempeyeng dan pertunjukan pembuka yang tidak masuk dalam agenda awal. “Hal ini cukup menyemarakkan festival dan menghibur masyarakat,” imbuhnya.
Festival tahun ini diikuti oleh 15 kelompok peserta, terdiri dari 12 perwakilan kecamatan dan tiga perwakilan dari tingkat SLTA/sederajat. Tiga tokoh seni budaya, yakni Gondrong Gunarto, Joko Porong, dan Joko Gombloh, dipercaya sebagai dewan juri yang melakukan penilaian terhadap seluruh penampilan.
Berikut hasil penilaian Festival Ronthek Pacitan 2025:
Kategori Kecamatan:
Penyaji Terbaik: Kecamatan Pringkuku dengan “Rontek Rancak Bumbung”
Penyaji Unggulan: Kecamatan Bandar dengan “Rontek Lembu Nawasena”
Penyaji Harapan: Kecamatan Donorojo dengan “Rontek Garu Bumi”
Kategori SLTA/Sederajat:
Penyaji Terbaik: SMKN Pacitan dengan “Bregada Vokasi Adi Budaya”
Penyaji Unggulan: SMAN Pacitan dengan “Sasana Kusuma Tuladha Budaya”
Penyaji Harapan: MA Al-Anwar dengan “Rontek Aksoro”
Festival Ronthek Pacitan yang telah tiga kali masuk dalam kalender Kharisma Event Nusantara (KEN) ini terus menunjukkan eksistensinya sebagai ajang pelestarian budaya lokal yang mendapat pengakuan secara nasional. (not)