Menu

Mode Gelap
Pemkab dan DPRD Pacitan Sepakati Lima Sektor Prioritas Pembangunan Tahun 2026 Perkuat Pemahaman Aswaja, GP Ansor Pacitan Terbitkan Buku Dalil Amaliyah Waspada Gempa dan Tsunami, Upaya Mitigasi di Kawasan Wisata Pesisir Dentuman Misterius Gegerkan Warga Pacitan, Diduga Sonic Boom dari Latihan Pesawat Tempur TNI AU Rumah Produksi Kerupuk di Pacitan Terbakar, Nyaris Merembet Pemukiman Warga Dua Rumah di Arjowinangun Pacitan Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Pariwisata

Dulu Ramai, Wisata Timur Kota Pacitan ini Mulai Kehilangan Pengunjung

badge-check


					Dulu Ramai, Wisata Timur Kota Pacitan ini Mulai Kehilangan Pengunjung Perbesar

NGADIROJO – Pantai Taman di Desa Hadiwarno, Ngadirojo, Pacitan, kini sepi dan seolah mati suri. Rusaknya flying fox dan dampak pandemi membuat pengunjung menjauh.

Penjaga loket, Suparno, mengatakan bahwa jumlah pengunjung pada akhir pekan tidak lebih dari 100 orang. “Sabtu dan minggu rata-rata dibawah seratus pengunjung,”katanya (14/5/2024). 

Bahkan, saat libur panjang Idul Fitri, terjadi penurunan pengunjung hingga 30% dibandingkan tahun sebelumnya. Selama tujuh hari libur, hanya tercatat 1.959 pengunjung, dengan puncak kunjungan terjadi pada hari Kamis (12/4/2024) sebanyak 442 wisatawan.  “Tertinggi pada hari kamis, pada hari berikutnya mulai berkurang.” jelasnya. 

Baca Juga: 9 Desa Wisata di Pacitan yang Kantongi SK

Suparno juga menambahkan bahwa pengunjung didominasi oleh wisatawan lokal, namun ada juga yang datang dari luar daerah seperti Trenggalek, Tulungagung, dan Ponorogo. Meskipun begitu, jumlah pengunjung masih kalah dengan Pantai Soge di Desa Sidomulyo yang dikelola langsung oleh desa tersebut. “kalah dengan wisata yang dikelola oleh desa,” lanjutnya. 

Penurunan jumlah pengunjung ini mulai terasa setelah wahana uji adrenalin flying fox, yang dahulu menjadi daya tarik utama wisatawan, rusak. Flying fox terpanjang di Indonesia ini, yang dibangun oleh Universitas Muhammadiyah Malang dan diresmikan pada September 2013, kini sudah tidak dapat digunakan lagi karena biaya perawatannya yang mahal.

“Karena biaya perawatannya cukup mahal, butuh ratusan juta rupiah untuk memperbaiki, kalau paguyuban ya tidak mampu,”ungkap Suparno.

Hanya wahana konservasi penyu yang masih menjadi daya tarik, yang masih dikelola oleh kelompok setempat, menjadi satu-satunya daya tarik tersisa di Pantai Taman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Antisipasi Wisatawan Tenggelam, Petugas Tempatkan Ban dan Rambu Larangan Berenang

25 Juni 2025 - 16:28 WIB

Disparbudpora Pacitan Siap Sambut Wisatawan Saat Libur Panjang Sekolah

24 Juni 2025 - 14:00 WIB

Ribuan Paket Wisata Terjual, Kota Malang Dalam Pacitan Tourism Exchange 2025

20 Juni 2025 - 16:34 WIB

Memancing setelah Pulang Sekolah, Dua Siswa SMP Bandar Tewas satu Selamat

23 Mei 2025 - 16:28 WIB

Pacitan Gaet 8.510 Paket Wisata Lewat Table Top di Yogyakarta

9 Mei 2025 - 09:43 WIB

Trending di Pariwisata