Menu

Mode Gelap
Gelar Rembuk Stunting Komitmen Pemkab Pacitan Tekan Stunting Hingga 2025 Kenaikan Harga Beras, DPRD Pacitan Desak Pemerintah Ambil Langkah Nasib Naas Menimpa Keluarga Wisata di Pantai Srau, Pacitan, 1 Tewas Terseret Ombak Deklarasi Mahasiswa Pacitan, Tolak Politisasi Kampus Jelang Pemilu 2024 Forum PTT Transport SD/SMP Pacitan Sampaikan Tuntutan kepada Bupati

Peristiwa · 19 Oct 2019 04:26 WIB

Diduga Terdampak Tanah Gerak, Tower Sutet PLTU Jatim 1 Roboh


 Diduga Terdampak Tanah Gerak, Tower Sutet PLTU Jatim 1 Roboh Perbesar

TULAKAN – lensapacitan.com, P.T. PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBTB) langsung mendatangi lokasi SUTET T-54 kemarin (18/10). Penyebab robohnya tower tersebut segera dikulik.

Senior Manajer Pemeliharaan Tejo Wihardiyono mengatakan, ambruknya tower dikarenakan adanya gejala tanah gerak. ‘’Beberapa waktu yang lalu, kami melakukan studi dengan ITS Surabaya. Di sini termasuk tanah gerak. Kemungkinan besar karena kondisi itu,’’ kata Tejo.

Tejo menekankan, tidak unsur lain yang menyebabkan robohnya tower T-54. Dikatakannya, kondisi tanah gerak tidak hanya di tapak tower. Melainkan, termasuk lahan di sekitar tower dengan ketinggian sekitar 70 meter itu.

 ’’Transmisi (tower) ini mengalirkan listrik dari PLTU Pacitan dengan kapasitas 600 mega watt. Untuk disalurkan ke beberapa wilayah di Jatim dan Jateng bagian selatan,’’ jelasnya.

Robohnya tower T-54 tidak begitu banyak menimbulkan dampak. Tejo menuturkan, hanya sekitar satu jam terjadi pemadaman bagi wilayah aliran listrik melalui T-54. Pun, untuk beberapa pelanggan lokal di daerah Sudimoro. Setelah itu, lanjutnya, listrik sudah normal kembali.

‘’Untuk Pacitan, dialihkan melalui jaringan transimisi dari Ponorogo. Begitu juga daerah-daerah terdampak lain yang juga dilakukan pengalihan seperti itu. Karena, saluran seperti ini nyambung secara interkoneksi,’’ paparnya.

Dengan adanya insiden tersebut, pihak PLN tidak mengalami kerugian dalam hal pemakaian. Tejo mengklaim begitu lantaran dampak pemadaman yang terjadi hanya sekitar satu jam. Kendati begitu, robohnya tower T-54 juga merembet ke tower T-53 dan T-56 yang patah pada bagian ujung. Sementara itu, harga satu tower SUTET mencapai Rp 400 juta. ‘’Kalau yang roboh ini akan diganti total nanti,’’ ujarnya.

Sejatinya, tower T-54 termasuk dalam daftar relokasi. Itu berdasar studi yang dilakukan pihak PLN dengan akademisi. Namun demikian, saat roboh pada Kamis malam (17/10), tower T-54 belum tersentuh pengerjaan. Tejo mengatakan, tim pengerjaan baru memperbaiki T-56 yang berjarak sekitar 800 meter dari T-54.

‘’Sebelum roboh, tidak ada tanda-tanda teknis. Beda dengan T-56 yang sudah kelihatan bengkok pada di ujung pada bagian transmisinya,’’ pungkas Tejo. (not)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Angkut Jerami, Minibus Milik Warga Pringkuku Hangus Terbakar

12 August 2024 - 14:56 WIB

Diduga Serangan Jantung, Pemancing Tewas di Sungai Grindulu

2 June 2024 - 00:30 WIB

Kandang Terbakar, 4 Kambing Milik Warga Pacitan Mati Terpanggang

20 May 2024 - 22:15 WIB

Gudang Sembako di Pacitan Terbakar, Empat Motor Hangus Terpanggang

20 May 2024 - 12:17 WIB

Avanza Terguling di Tegalombo, Tiga Penumpang Terluka

20 May 2024 - 03:24 WIB

Serangan Jantung, Seorang Jamaah Haji Asal Pacitan Wafat di Tanah Suci

19 May 2024 - 03:07 WIB

Trending di Peristiwa