Diduga Terdampak Tanah Gerak, Tower Sutet PLTU Jatim 1 Roboh - Lensa Pacitan

Menu

Mode Gelap
Ulah Iseng Siswi SMP di Pacitan Jari dimasukkan Ke Lubang Kursi Puluhan Kapal Nelayan Cilacap Berteduh di Teluk Pacitan Akibat Cuaca Buruk Tanly Jajaki Investasi Hotel di Pacitan, Bupati Sambut Positif Pasar Hewan di Pacitan Kembali Dibuka dengan Pengawasan Ketat, 1.369 Ekor Ternak Terinfeksi PMK Diduga Curi Uang dan Emas, Warga Nawangan Diamankan Polisi Wisma Atlet Pacitan Direhabilitasi, Siap Jadi Hunian Bagi Atlet

Peristiwa

Diduga Terdampak Tanah Gerak, Tower Sutet PLTU Jatim 1 Roboh

badge-check

TULAKAN – lensapacitan.com, P.T. PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBTB) langsung mendatangi lokasi SUTET T-54 kemarin (18/10). Penyebab robohnya tower tersebut segera dikulik.

Senior Manajer Pemeliharaan Tejo Wihardiyono mengatakan, ambruknya tower dikarenakan adanya gejala tanah gerak. ‘’Beberapa waktu yang lalu, kami melakukan studi dengan ITS Surabaya. Di sini termasuk tanah gerak. Kemungkinan besar karena kondisi itu,’’ kata Tejo.

Tejo menekankan, tidak unsur lain yang menyebabkan robohnya tower T-54. Dikatakannya, kondisi tanah gerak tidak hanya di tapak tower. Melainkan, termasuk lahan di sekitar tower dengan ketinggian sekitar 70 meter itu.

 ’’Transmisi (tower) ini mengalirkan listrik dari PLTU Pacitan dengan kapasitas 600 mega watt. Untuk disalurkan ke beberapa wilayah di Jatim dan Jateng bagian selatan,’’ jelasnya.

Robohnya tower T-54 tidak begitu banyak menimbulkan dampak. Tejo menuturkan, hanya sekitar satu jam terjadi pemadaman bagi wilayah aliran listrik melalui T-54. Pun, untuk beberapa pelanggan lokal di daerah Sudimoro. Setelah itu, lanjutnya, listrik sudah normal kembali.

‘’Untuk Pacitan, dialihkan melalui jaringan transimisi dari Ponorogo. Begitu juga daerah-daerah terdampak lain yang juga dilakukan pengalihan seperti itu. Karena, saluran seperti ini nyambung secara interkoneksi,’’ paparnya.

Dengan adanya insiden tersebut, pihak PLN tidak mengalami kerugian dalam hal pemakaian. Tejo mengklaim begitu lantaran dampak pemadaman yang terjadi hanya sekitar satu jam. Kendati begitu, robohnya tower T-54 juga merembet ke tower T-53 dan T-56 yang patah pada bagian ujung. Sementara itu, harga satu tower SUTET mencapai Rp 400 juta. ‘’Kalau yang roboh ini akan diganti total nanti,’’ ujarnya.

Sejatinya, tower T-54 termasuk dalam daftar relokasi. Itu berdasar studi yang dilakukan pihak PLN dengan akademisi. Namun demikian, saat roboh pada Kamis malam (17/10), tower T-54 belum tersentuh pengerjaan. Tejo mengatakan, tim pengerjaan baru memperbaiki T-56 yang berjarak sekitar 800 meter dari T-54.

‘’Sebelum roboh, tidak ada tanda-tanda teknis. Beda dengan T-56 yang sudah kelihatan bengkok pada di ujung pada bagian transmisinya,’’ pungkas Tejo. (not)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ulah Iseng Siswi SMP di Pacitan Jari dimasukkan Ke Lubang Kursi

6 Februari 2025 - 21:04 WIB

Diduga Mengantuk Mobil Pengangkut Tabung Oksigen Tabrak Pohon, Kenek Tewas Terjepit

30 Januari 2025 - 21:49 WIB

Damkar Pacitan Evakuasi Ular Sanca di Kandang Ternak Warga Sedeng

30 Januari 2025 - 10:39 WIB

Maraknya Pencopetan di Pengajian Gus Iqdam di Alun-Alun Pacitan, Belasan HP Raib

28 Januari 2025 - 22:44 WIB

Warga Desa Wonogondo Temukan Sarang King Cobra dengan Puluhan Telur di Kebun

26 Januari 2025 - 11:58 WIB

Trending di Peristiwa