Menu

Mode Gelap
Keracunan Gas di Terowongan, Dua Penambang Pacitan Meninggal Dunia Dua Pekerja Tambang Batu Ungkal di Pacitan Tewas Diduga Karena Menghirup Gas Sakit Hati Disebut Cucu Pungut, Remaja di Pacitan Tega Bacok Neneknya Kemenag Gandeng Axioo dan Intel Latih Guru Madrasah di Pacitan Hadapi Era AI Klub Bhayangkara SKP Pacitan, Raih Juara 4 Kejurprov Antar Klub U-19 Piala Walikota Surabaya 2025 Pernikahan Viral Pacitan: Tamu Undangan Dapat ‘Angpao’ Usai Saksikan Shela-Tarman Janji Suci

Kekeringan

Berkat SPAM, Warga Kasihan Pacitan Tak Lagi Khawatir Kekurangan Air Bersih

badge-check


 Warga Kasihan Menikmati Air Bersih. (Foto: Trinoto) Perbesar

Warga Kasihan Menikmati Air Bersih. (Foto: Trinoto)

Tegalombo, lensapacitan.com, Setelah puluhan tahun mengalami krisis air bersih, warga Desa Kasihan, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, kini dapat bernafas lega. Mereka tak lagi kesulitan memperoleh air bersih berkat berfungsinya Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang dibangun oleh Pemerintah Daerah Pacitan.

Selama ini, warga mengandalkan air hujan dan sumur gali untuk kebutuhan mencuci dan mandi. Namun, saat musim kemarau tiba, mereka sering kali resah karena terpaksa harus membeli air dari mobil tangki keliling. Kini, dengan berfungsinya SPAM yang mengalirkan air bersih langsung dari sumber mata air ke pemukiman.

Yasin (44), salah seorang warga Dusun Glagahombo, Desa Kasihan, menuturkan bahwa ia dan warga lainnya sebelumnya hanya mengandalkan Sumber Njurang. Yang jarak rumahnya dekat menggunakan pompa, namun bagi yang jauh haru memikul air menggunakan ember. Saat musim kemarau, mereka harus bergantian dengan puluhan warga lain untuk mengambil air.

“Kalau musim penghujan, kami bisa pakai pompa, tapi saat kemarau, banyak warga yang mengambil air di sana,” ungkap Yasin Jumat (8/11/2024).

Samsul, warga lainnya, juga menceritakan bagaimana ia harus berjalan sekitar 500 meter untuk mengambil air dari sumber menggunakan ember.

“Kami harus ambil air, kadang patungan untuk beli dengan warga lain,” ujarnya. Saat itu, warga bahkan harus membeli air secara gotong-royong dengan harga antara Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per 2.000 liter.

Kini, dengan saluran pipa yang sudah menjangkau 68 rumah warga yang sebelumnya mengalami krisis air bersih, mereka tidak perlu lagi memikul air ke rumah.

“warga hanya perlu membayar Rp7.000 per kubik untuk menikmati air bersih yang langsung mengalir ke rumah mereka. kata H. Masduki Kepala Desa Kasihan saat dihubungi via telepon.

Pembangunan SPAM ini menelan biaya sebesar Rp735 juta, yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus. Air diambil dari Sumber Njurang di dusun setempat, dengan tampungan air berwarna biru yang berada di tepi sungai tersebut kemudian dipompa ke bukit sejauh 250 meter sebelum disalurkan ke rumah-rumah warga.

“Ini adalah komitmen pemerintah untuk mengurangi dampak kekeringan di Kabupaten Pacitan,” kata Yudo Tri Kuncoro, Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Pacitan.

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemerintah Desa Ngunut Komitmen Atasi Kekeringan dengan Program Pipanisasi

26 November 2024 - 10:28 WIB

Pemerintah Kabupaten Pacitan Lanjutkan Program Penanggulangan Kekeringan di Kecamatan Donorojo

26 November 2024 - 10:05 WIB

Penyediaan Air Minum di Desa Ngromo Tuntas, Kekeringan di Nawangan Mulai Teratasi

26 November 2024 - 09:55 WIB

Program Sumur Bor di Desa Ploso Antisipasi Kekeringan Tahunan

22 November 2024 - 15:35 WIB

Warga Dusun Salak, Tulakan, Kini Nikmati Air Bersih Lebih Murah Berkat Program SPAM

21 November 2024 - 11:29 WIB

Trending di Kekeringan